Brilio.net - SMPN 1 Turi menggelar jumpa pers atas insiden kecelakaan sungai yang merenggut para siswanya saat kegiatan susur Pramuka pada Jumat (21/2). Dari kegiatan yang diikuti 249 siswa itu, merenggut 8 nyawa. Sementara itu 2 siswa lainnya sampai Sabtu siang belum ditemukan dan masih dicari oleh tim evakuasi gabungan dari SAR, Polri dan TNI.
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui kegiatan susur sungai Pramuka yang dilakukan oleh para siswanya. Sebab Tutik adalah kepala sekolah baru yang baru menjabat 1,5 bulan.
"Jadi semester kemarin sudah ada program seperti itu dan jujur saya memang tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu. Mereka tidak matur," kata Tutik dengan mata berkaca-kaca, ketika melakukan jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (22/2).
BACA JUGA :
Kisah anggota Brimob temukan sepatu korban hanyut SMPN 1 Turi
foto: Laksa Mahardikengrat/brilio.net
Menurut Tutik, selama 1,5 bulan menjabat, dia belum bisa mengubah semua kebijakan program sekolah, termasuk kegiatan ekstrakurikuler Pramuka itu.
"Mohon maaf, saya di sini kepala sekolah baru. Jadi saya baru setengah bulan (menjabat kepala sekolah). Kemudian program itu (susur sungai Pramuka) melanjutkan program yang lama," ujarnya lesu.
Mewakili pihak sekolah, Tutik meminta maaf atas kelalaiannya mengontrol kegiatan siswa-siswinya. Tutik berkomitmen akan bertanggungjawab atas musibah itu dan meminta dukungan agar masalah ini bisa lekas selesai.
"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini, yang benar-benar kami tidak bisa prediksi dari awal. Kami mohon dukungannya mohon doanya, semoga kami bisa melewati ini dengan kuat, tabah," pungkasnya.
BACA JUGA :
Siswa meninggal korban susur sungai SMPN 1 Turi jadi 8 orang
foto: Laksa Mahardikengrat/brilio.net
Sebelumnya diberitakan ratusan siswa yang melakukan kegiatan susur sungai Pramuka di Kali Sempor, Turi, Sleman, hanyut akibat banjir bandang yang tiba-tiba datang dengan aliran sangat deras. Sementara itu, data terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (22/2) siang, mencatat jumlah korban yang tewas akibat hanyut di Sungai Sempor, Sleman bertambah 8 orang. Berikut data lengkapnya:
Total siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti Susur Sungai Pramuka: 249 orang
Korban ditemukan selamat: 216 orang
Korban luka: 23 orang
Korban meninggal dunia: 8 orang
Belum terkonfirmasi: 2 orang