1. Home
  2. »
  3. Serius
27 Desember 2021 12:19

Kilas balik 17 tahun Tsunami Aceh, ini 7 faktanya

Tsunami setinggi 30 meter ini tercatat sebagai bencana alam paling mematikan di abad ke-21. Ferra Listianti

Brilio.net - Gempa bumi disusul Tsunami yang terjadi di lepas pantai Samudra Pasifik pada 26 Desember 2004 silam memberikan dampak besar bagi masyarakat Aceh. Meski sudah 17 tahun berlalu sejak kejadian berlangsung, namun luka masih dirasakan hingga kini. Bencana ini nggak hanya meluluhlantakan Provinsi Aceh dan sekitarnya, namun juga merenggut ratusan korban jiwa.

Rumah-rumah yang terletak di dekat pantai juga tersapu bersih, kecuali beberapa masjid terlihat berdiri kokoh. Puing-puing dari rumah yang hancur tersebut terseret hingga ke Kota Banda Aceh. Atas kejadian tersebut, banyak bantuan yang datang. Berupa relawan, donasi, tenaga, hingga karya untuk kembali membangkitkan semangat warga Aceh.

BACA JUGA :
19 Tahun pisah karena tsunami, gadis ini temukan ayahnya lewat medsos


Dilansir dari listabuzz.com, gempa dan Tsunami Aceh menjadi kejadian paling mematikan sepanjang sejarah. Gempa yang terjadi pada kedalaman 30 km dan menyebabkan gelombang Tsunami setinggi 30 meter ini juga tercatat sebagai bencana alam paling mematikan di abad ke-21 dan disebut "2004 Indian Ocean earthquake and Tsunami".

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, fakta tragedi Tsunami Aceh yang terjadi 17 tahun silam, Senin (27/12)

1. Tsunami Aceh diawali gempa berkekuatan 9,3 magnitudo di Samudra Hindia.

BACA JUGA :
10 Tsunami dengan korban jiwa terbanyak dunia, dua di Indonesia

foto: pixabay.com

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sebelum terjadi Tsunami, wilayah Aceh lebih dahulu diguncang gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter (SR). Gempa tersebut terjadi pada pukul 07.58 WIB. Dalam waktu 15 menit setelah gempa, gelombang air mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan pulau Nicobar.

Berkekuatan besar, gempa yang dirasakan oleh masyarakat Aceh dan sekitarnya tersebut menjadi bencana alam yang terkuat sejak gempa pada 28 Maret 1964 di Prince William Sound di Alaska dengan kekuatan 9,2 SR.

2. Dirasakan di 15 negara.

foto: pixabay.com

Gelombang dengan tinggi 30 meter yang menghantam Kota Banda Aceh ini meluluhlantakan seluruh bagian. Bahkan, kejadian yang diawali oleh gempa ini juga dirasakan 15 negara di kawasan pesisir Indonesia, yakni Thailand, Sri Langka, India, Somalia, Myanmar, Maladewa, Malaysia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, Afrika Selatan, Yaman, Kenya, dan Madagaskar.

3. Menewaskan lebih dari 230.000 orang di berbagai negara.

foto: pixabay.com

Bencana besar ini turut merenggut puluhan ribu korban jiwa. Dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bnpb.go.id, tercatat menewaskan korban jiwa hingga mencapai 166.080 orang, dan diperkirakan 6.245 lainnya dinyatakan hilang. Sedangkan, korban luka-luka yang dirawat inap dan rawat jalan mencapai 2.507 orang.

Korban jiwa juga datang dari berbagai negara lain yang terdampak bencana. Di Sri Lanka tercatat 35.000 orang tewas. Nggak hanya itu, di India terdapat 18.000 korban jiwa dan 8.000 orang meninggal di Thailand.

4. Kapal PLTD apung dengan berat 2.600 ton tersapu 3,5 meter ke daratan.

foto: YouTube/Maybi Prabowo

Kejadian dahsyat ini juga membuat Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) apung dengan berat 2.600 ton yang terletak di 3,5 km di Pantai Ulee Lhee terseret ke daratan. Hingga kini, kapal ini tidak dapat dipindahkan dan masih berdiri tegak di Desa Punge, Blancu, Banda Aceh.

Atas kejadian tersebut, kapal PLTD sekarang dijadikan museum saksi bisu keganasan gelombang Tsunami Aceh yang terjadi 17 tahun silam. Museum ini dikenal dengan nama Monumen Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung.

5. Masjid Baiturrahman tetap kokoh berdiri meski dihantam Tsunami.

foto: liputan6.com

Salah satu daerah yang paling terdampak akibat kejadian ini adalah Lhoknga, dekat Banda Aceh. Kota ini nyaris rata dengan tanah usai gempa dan Tsunami yang menerjang. Namun keajaiban terjadi. Sebuah bangunan masjid yang berjarak dari 500 meter dari bibir pantai, menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa. Meskipun beberapa sisi bangunan masjid hancur dan terseret ombak, namun masjid Rahmatullah tetap utuh dan berdiri kokoh.

Masjid ini dibangun pada 12 September 1997 oleh Gubernur Aceh, Syamsudin Mahmud yang saat itu menjabat. Bangunan ini menjadi saksi bisu hempasan gelombang Tsunami yang meluluhlantakan Aceh pada 2004 silam.

6. Masjid Baiturrahman masih utuh.

foto: dream.co.id

Keajaiban lainnya dapat dilihat pada salah satu ikon Aceh, yakni Masjid Raya Baiturrahman. Tempat ibadah ini menjadi salah satu satu bangunan yang masih kokoh berdiri kala Tsunami menerjang Banda Aceh dan sekitarnya. Masjid yang sudah berdiri sejak zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 silam ini turut menjadi saksi kedahsyatan Tsunami Aceh.

7. Didirikan Museum Tsunami untuk mengenang kejadian.

foto: liputan6.com

Bencana dahsyat ini pun menjadi sorotan dunia. Untuk mengenang gempa dan Tsunami Aceh, pemerintah mendirikan Museum Tsunami yang diresmikan langsung oleh Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 lalu. Museum yang didesain oleh Ridwan Kamil ini terdapat foto-foto korban dan kisah dari para survivor bencana dengan ornamen bernuansa Islami.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags