Brilio.net - Penembakan yang terjadi di dua masjid di Churchchrist, Selandia Baru pada Jumat (15/3) memang keji. Setidaknya 49 orang yang akan melaksanakan salat Jumat tewas ditembak. Selain itu juga ada enam WNI yang ada di tempat kejadian dan dua di antaranya ikut tertembak.
Masih banyak cerita-cerita yang tersimpan di balik insiden tersebut. Salah satunya adalah pengalaman yang dimiliki nenek 66 tahun ini. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana korban selamat meminta pertolongan. Nenek ini juga ternyata sempat menolong memberi kabar kepada keluarga salah satu korban yang ia selamatkan.
BACA JUGA :
Detik-detik penangkapan tersangka penembakan di Selandia Baru
Pada sebuah wawancara yang dilakukan oleh televisi setempat, nenek yang tidak disebutkan namanya ini menceritakan pandangannya pada sesaat setelah kejadian. Ia melihat ada seorang pria di sebrang jalan sedang membantu tiga korban. Ketiganya ia bawa menggunakan mobilnya ke rumah sakit terdekat.
#ChristchurchMosqueAttack: "I'm 66 and I never thought in my life I would live to see something like this," says an eyewitness who helped an injured man call his wife on the phone during New Zealand's #ChristchurchShootings pic.twitter.com/KMfz5ekmAS
TicToc by Bloomberg (@tictoc) March 15, 2019
BACA JUGA :
9 Fakta penembakan dua masjid di Selandia Baru, 2 WNI jadi korban
Sambil tersedu ia menjelaskan juga ada seorang korban pria di dekatnya. Ia tampak kesakitan tak berdaya sambil berusaha untuk menelepon istrinya. Melihat pemandangan tersebut, nenek ini langsung menghampiri dan mengambil handphone pria tersebut. Ia langsung menghubungi dan mengabari sang istri korban kalau suaminya ditembak.
"Suamimu terkena tembakan di luar masjid. Jangan datang ke sini, jangan datang ke daerah Dean's Ave. Tapi tolong datang saja ke rumah sakit dan tunggulah dia," ujar sang nenek ke istri korban lewat telepon.
Untuk menenangkan pria tersebut nenek ini kemudian berkata kalau istrinya sudah menunggu di rumah sakit. Sementara itu nenek ini membantu menekan luka pria tersebut sambil menunggu bantuan. Sebab memang sang nenek tak kuasa untuk mengangkat korban tersebut ke mobilnya untuk dilarikan ke rumah sakit.
Akhirnya kemudian nenek ini dibantu orang yang lewat. Orang itu kemudian memberikan bantuan pertama kepada korban dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.