1. Home
  2. »
  3. Serius
30 Desember 2015 14:34

Kisah nyata bikin terenyuh, wanita kehilangan wajah karena meningitis

Saat ini kisah hidup Tammy ditayangkan dalam seri "The Undeteables" yang bercerita tentang orang-orang cacat dalam upayanya mencari cinta. Ismarlina Mokodompit

Brilio.net - Meningitis atau radang selaput otak merupakan gejala peradangan yang mengenai lapisan selaput pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Ketika meradang, meninges (selaput otak) membengkak karena infeksi yang terjadi dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan otak, penderita mengalami cacat bahkan menyebabkan kematian. Penyakit radang selaput otak gencar diberitakan dan dianggap momok yang cukup mengkhawatirkan sejak menimpa salah satu komedian kondang di negeri ini yakni Olga Syahputra.

Penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit serius ini juga dialami oleh seorang wanita asal Inggris, Tammy Saunders (34) yang kehilangan hampir separuh wajahnya akibat meningitis septicaemia, keracunan darah yang parah akibat infeksi bakteri meningitis yang berkembang biak tanpa dapat di kontrol dalam darah.

Berawal pada saat Natal beberapa tahun lalu, wanita yang sebelumnya bekerja di perusahaan pakaian wanita itu sedang menikmati suasana Natal bersama dengan keluarga dan temannya. Ia kemudian mulai merasa tidak enak badan dan semula menduga hanya terkena kuman.

BACA JUGA :
Mengenal meningitis, penyakit mematikan yang ternyata gampang menular


Dua hari kemudian, tanggal 27 Desember, dia merasa sangat sakit sampai tidak bisa makan dan kaki serta bibirnya mati rasa. Segera ia lalu dilarikan ke rumah sakit di Colchester.

Dokter segera menyadari bahwa penyakitnya serius, tetapi septikemia meningokokus sangat jarang terjadi pada orang dewasa, lebih banyak dialami oleh anak-anak dan butuh 10 hari untuk didiagnosa.

Pada saat itu, kerusakan akibat infeksi tersebut telah menghancurkannya. Sekitar 10 hari kemudian Tammy sudah sadar dan ia menjalani cuci darah akibat gagal ginjal, sementara itu anggota tubuhnya telah melepuh dan membengkak 2 kali lebih besar dari ukuran normal.

Daerah sekitar mulut dan hidungnya telah menghitam, seolah-olah dia terkena radang beku. Dokter akhirnya membuang bagian tersebut.

"Tentu saja saya kecewa ketika pertama kali melihat wajah saya di cermin, saya tidak mengira itu adalah saya," kenangnya. Tetapi ia bertekad untuk tetap berpikir positif karena ia bersyukur masih tetap hidup.

Butuh waktu lebih dari dua bulan sebelum ia menyadari bahwa nekrosis (kematian jaringan) telah terjadi dan jaringan yang mati tidak bisa bergenerasi lagi.

Selama di rumah sakit dia berada dalam pengawasan Peter Dziewulski, konsultan plastik dan ahli bedah rekonstruksi di Rumah Sakit Broomfield Chemsford. Dokter melakukan operasi "penutup lokal" di bagian pipinya yang direposisi untuk menutupi rahang atas yang terbuka. Tammy juga melakukan cangkok kulit pada kaki dan lengannya. Operasi lebih lanjut, termasuk satu yang dilakukan untuk membentuk kembali hidungnya akan dilanjutkan.

Luasnya kerusakan jaringannya telah rusak hingga ke tulang di beberapa tempat yang berarti bahwa Tammy harus belajar berjalan kembali dan hanya memiliki mobilitas yang terbatas.

"Itu lebih mengganggu saya lebih dari apa yang terjadi pada muka saya," katanya. Sebelumnya ia adalah wanita yang hobi menari dan tergolong kreatif.

"Wajah saya merupakan hal estetika. Saya bisa bernapas dan makan. Saya sering lupa bagaimana penampilan saya, tapi ketika orang lain menatap wajah saya, itu membuat saya mengingat apa yang sudah terjadi," katanya.

Saat ini kisah hidup Tammy akan ditayangkan dalam salah satu film seri dokumenter kontroversial di Inggris. Film seri "The Undeteables" itu bercerita tentang orang-orang cacat dalam upayanya mencari cinta.

Selain Tammy, film itu juga menampilkan penderita Asperger dan seorang pria muda dengan Tourette. Serial itu telah mendapat banyak kritik dari beberapa dokter yang menuduh produser film memanfaatkan kecacatan mereka untuk hiburan. Tetapi acara ini memiliki rating yang bagus dengan jumlah penonton berkisar 2,3 juta.

Tammy sendiri bertekad untuk tidak mau sendiri selamanya. "Saya ingin bertemu pria yang mencintai saya karena saya masih orang yang sama," katanya seperti dilansir brilio.net dari daily mail, Rabu (30/12).

Tammy juga menyadari bahwa dia sebelumnya tidak pernah kesulitan untuk mendapat perhatian laki-laki. Namun beberapa pria kini tidak dapat melihatnya 'di luar' bekas lukanya.

BACA JUGA :
4 Artis Indonesia yang pernah terserang penyakit meningitis

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags