Brilio.net - Gempa bumi dengan kekuatan 6,1 SR terjadi pada Selasa (23/1). Pusat gempa berada di Laut Banten, Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).
BACA JUGA :
Gempa keras guncang Jakarta, Ani Yudhoyono posting foto kepanikan
Di Jakarta, gempa berdurasi sekita 4 hingga 6 menit begitu terasa di Jakarta. Semua pekerja kantoran terlihat begitu panik dan turun melalaui tangga darurat.
Salah satu pekerja di kawasan Kuningan, Annisa mengatakan sangat panik ketika gempa terjadi. Ia bersama teman-teman kantor harus turun tangga dari lantai 28.
"Panik banget. Soalnya bener-bener kerasa banget. Kita turun lewat tangga darurat dari lantai 28. Saya kasihan lihat ibu-ibu hamil harus turun tangga," katanya kepada brilio.net, Selasa (23/1).
BACA JUGA :
Gempa bumi terjadi ketika proses operasi jantung, nyaris fatal
Sementara itu, salah satu pegawai bank swasta, Fildza bahkan mengaku sampai nangis ketika ada gempa. Ia harus rela turun dari lantai 27 untuk keluar dari gedung tempat dirinya bekerja.
"Saya sampai nangis. Panik banget. Takut banget. Tapi setelah gempa itu ya harus kerja lagi padahal saya masih panik banget, masih lemes," ucapnya.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Namun diharapkan kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan dan Jabodetabek diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.