Brilio.net - Tapi Said nggak menyerah. Setelah melihat rekaman CCTV ia punya titik terang bahwa hanya dalam waktu 10 menit sudah dapat kesimpulan awal untuk menentukan langkah berikutnya.
Karena nilai strategis ponsel tersebut, Said pun menghubungi Dirut PT AP2 Awaluddin dan Komisaris Utama AP2 Rhenald Kasali. Ia menyampaikan nilai strategis ponselnya yang hilang tersebut serta kesimpulan sementara hasil pemantauan CCTV bahwa ponselnya sudah diambil orang dan telah meninggalkan Bandara. Atas laporan tersebut, TimAP2 berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno Hatta. Tim mulai bergerak pukul 11.15 WIB.
BACA JUGA :
Bandara Soetta masuk peringkat 7 dunia lho, bikin bangga deh
Walau sudah memiliki foto pelaku yang terekam CCTV, permasalahan yang dihadapi untuk mencari ini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami, ujar Said.
Sebagaimana diketahui Bandara adalah tempat pergerakan manusia dari dan menuju berbagai penjuru kota bahkan dunia. Data menunjukkan bahwa pergerakan manusia di Bandara Soekarno Hatta sekitar 200.000 orang per hari dengan jumlah penerbangan 1.300. Artinya untuk mencari nama satu orang harus menelusuri di antara 200.000 orang.
BACA JUGA :
Wah bandara Soekarno-Hatta bakal jadi galeri seni, kayak apa ya?
Selain itu keberadaannya memungkinkan berasal atau berada di ratusan kota yang datang dan pergi dari Bandara Soekarno Hatta. Suatu pekerjaan yang sangat rumit. Butuh kesabaran, doa, dan kemujuran untuk bisa menemukan identitas dan posisi keberadaan orang tersebut.
Walaupun sudah memiliki foto orangnya tapi perlu berhati-hati untuk membuka ke publik demi menyelamatkan barang bukti dan bagi saya juga pertimbangan kemanusiaan akan nama baik, kata Said.
Pelacakan identitas pelaku
Awalnya pihak AP2 dan polisi Bandara memiliki alternatif yang mungkin lebih mudah mengetahui identitas pelaku dengan meminta data pribadi dari Bank Mandiri terhadap orang yang melakukan transaksi dan mengambil ponsel tersebut.
Ternyata setelah melakukan penelusuran termasuk berkomunikasi dengan pimpinan Bank Mandiri Pusat, Said akhirnya mengetahui ternyata orang tersebut melakukan transksi tidak menggunakan kartu ATM Bank Mandiri, tetapi menggunakan kartu ATM salah satu Bank Pembangunan Daerah lewat ATM bersama Bank Mandiri.
Persoalan menjadi lebih rumit karena tim harus menghubungi BPD. Cilakanya, saat itu jam kantor sudah tutup. BPD tersebut berada di Sumatera sehingga harus menunggu buka kantor pada Senin 6 Agustus 2018.
Pintu lain mulai terbuka
Tim AP2 dan polisi mencoba menelusuri pergerakan pelaku selama di Bandara. Dari penelusuran terlihat bahwa pelaku adalah penumpang yang keluar dari terminal kedatangan 1 B. Perlu diketahui bahwa semua pergerakan orang di Bandara terekam lewat CCTV.
Persoalan belum selesai karena banyak sekali kedatangan pesawat dari berbagai daerah yang mendarat di Terminal 1 B. Kemujuran kembali datang saat pelaku terlihat di CCTV menunggu bagasi di conveyor penerbangan Lion Air dari Pekanbaru.
Artinya tinggal mencari siapa nama penumpang tersebut. Selanjutnya, pihak Angkasa Pura II dan polisi berkoordinasi dengan pihak Lion Air dan pengelola Bandara Pekanbaru untuk menemukan identitas pelaku.
Pihak Lion Air memberikan data penumpang pesawat tersebut tapi belum cukup bahan untuk mengetahui data pribadi pelaku. Lewat kerjasama dengan bandara Pekanbaru, termasuk rekaman CCTV diketahui nama pelaku. (Bersambung...)