Brilio.net - Bersedekah merupakan salah satu ajaran agama agar saling berbagi. Umumnya orang akan mengeluarkan sejumlah rezeki mereka untuk membantu sesama. Selama ini sedekah selalu diidentikkan dengan pemberian uang, lantas bagaimana jika sedekahnya menggunakan sampah?
Cara inilah yang dilakukan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Majelis Ulama Indonesia (LPLH & SDA) bersama Le Minerale dengan meluncurkan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasai).
BACA JUGA :
Perbedaan zakat, infak, dan sedekah menurut ajaran Islam
Kegiatan yang digagas LPLH & SDA bersama Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Sampah Laut (TKN PSL) di bawah koordinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Le Minerale ini akan dilakukan dibeberapa masjid di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.
MUI pun mengapresiasi Le Minerale yang menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam upaya mensukseskan kampanye gerakan sedekah sampah berbasis masjid sebagai bagian ikhtiar dalam menjaga lingkungan. Selain itu, Le Minerale juga akan memberikan fasilitas tempat sampah terpilah bagi pengelola dan jemaah masjid.
BACA JUGA :
Keutamaan bersedekah hari Jumat beserta hadist dan maknanya
Program ini merupakan sosialisasi dan penerapan fatwa MUI 47/2014 tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan. Selama bulan suci Ramadhan, LPLH & SDA mengajak masyarakat meningkatkan ketakwaan tidak hanya untuk keshalihan pribadi seperti sholat, puasa dan lainnya, tetapi juga dapat meningkatkan keshalihan sosial seperti zakat, infaq dan sedekah, serta keshalihan alam sebagai cerminan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam di refleksikan dengan memilah dan menyedekahkan sampai bernilai untuk kas masjid.
Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabdzir (sia-sia) dan israf (berlebihan). Oleh karena itu kami akan terus mengajak dan mengimbau masyarakat untuk peduli lingkungan, agar memilah sampah bernilai ekonomi dari rumah dan kemudian disedekahkan ke pusat pengumpulan di masjid, ujar Ketua LPLH & SDA MUI, Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo.
Sementara Regulatory Manager Mayora Group Idham Arsyad mengatakan pihaknya berkomitmen tidak hanya menghasilkan produk-produk yang berkualitas, namun juga berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung kelestarian lingkungan.
Dengan adanya kerjasama ini, kami sangat senang karena dapat ikut berperan serta dalam melakukan edukasi ke masyarakat bahwa sampah plastik bila dikelola dengan baik, bukan menjadi beban malahan bisa menjadi sesuatu yang berguna. Seperti yang kita ketahui, edukasi dan peran serta masyarakat merupakan salah satu pilar terpenting dalam mempercepat proses terjadinya sirkular ekonomi, jelas Idham.