Brilio.net - Sinetron bertema religi yang belakangan tengah ramai diperbincangkan publik lantaran judul dan kisahnya yang fenomenal, ternyata mendapat sorotan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Bagaimana tidak? Sinetron-sinetron televisi ini kerap menampilkan alur cerita yang tidak masuk akal sekaligus menyertakan judul yang kontroversial.
Misalnya saja sinetron dengan judul 'Juragan Tahu Bulat Mati Tergoreng Dadakan Dikubur Anget-anget', yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Sampai-sampai, sinetron yang satu ini dijadikan bahan guyonan oleh warganet.
BACA JUGA :
8 Aksi Ersya Aurelia di Siapa Takut Jatuh Cinta, berani adegan ranjang
Kendati demikian, sinetron-sinetron dengan judul serupa justru terus bermunculan di layar kaca. Seperti sinetron yang menayangkan cerita seorang mandor jahat, saat meninggal dunia mendapat azab yaitu jenazahnya terlempar ke dalam mesin pengaduk semen. Cerita di sinetron ini juga menjadi perdebatan di kalangan warganet lantaran menyajikan alur kisah di luar nalar.
foto: Twitter/@protegosehun
BACA JUGA :
Sosok di FTV Juragan Tahu Bulat Tergoreng Dadakan Terkubur Angat Angat
Sejatinya, sinetron bertema religi memang sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, sinetron yang berbumbu nilai agama dan menampilkan cerita azab ini beberapa kali mendapat teguran dari KPI. Bulan Juli lalu, KPI memberikan surat peringatan tertulis kepada salah satu stasiun televisi yang menayangkan sinetron azab. Dalam surat peringatan nomor 413/K/KPI/31.2/07/2018, KPI menyoroti soal penayangan kondisi mayat mengerikan dalam sinetron yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar dikutip brilio.net dari laman resmi KPI, Sabtu (20/10). Hal ini dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Kurang meteor nya nih ?? pic.twitter.com/lmuAceYt5G
Mohamad Rois Al Amin (@roizu) September 29, 2018
Selain itu, terkait dengan pemberian judul dalam sinetron religi, KPI juga sempat memberikan teguran sejak 2015 lalu. KPI menegur 3 stasiun televisi, yaitu MNC TV, Trans7 dan Indosiar terkait judul dan pengklasifikasian tayangan yang tidak tepat sasaran. Beberapa judul menayangkan sinetron yang diklasifikasikan untuk usia remaja (R), namun jalan cerita yang ditampilkan tidak sesuai dengan rating tersebut.
Berbagai aduan dari masyarakat juga tercatat ditujukan kepada KPI terkait sinetron-sinetron religi yang memiliki alur cerita di luar logika. Pihak KPI tentunya terus memantau tayangan-tayangan kontroversial tersebut.