Brilio.net - Penghitungan suara Pilpres 2019 masih terus berlangsung. Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui pemilu2019.kpu.go.id selalu memperbarui informasi hasil hitung cepat. Situs tersebut terbuka dan bisa diakses masyarakat.
Proses penghitungan suara yang dilakukan KPU bukan tanpa kendala. Ratusan hacker ternyata mencoba meretas informasi teknologi (IT) atau server milik KPU. Percobaan peretasan itu bahkan dilakukan setiap hari.
BACA JUGA :
Update Kamis siang, real count KPU Pilpres 2019 suara masuk 33%
"Setiap hari dalam satu hari bisa ratusan yang nyerang," ujar Komisioner KPU RI Hasyim Asyari, seperti dilansir brilio.net dari Liputan6, Kamis (25/4).
Meski banyak hacker yang mencoba meretas, hingga saat ini sistem IT KPU masih aman. "Ya Alhamdulillah, Tuhan masih lindungi KPU. (Ahli IT KPU) anak bangsa dari seluruh Indonesia, ada dari kampus, ada dari profesional IT," kata Hasyim.
KPU telah mengimbau agar hacker tidak mencoba meretas KPU. Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan masyarakat bisa datang ke KPU untuk langsung melihat sistem IT yang digunakan untuk penghitungan suara.
BACA JUGA :
Ini alasan Prabowo-Sandi tak mau buka data hitung suara internal
"Kami ingin sampaikan beberapa pihak, teman-teman yang bisa kemampuan IT atau hacking, yang sedang KPU lakukan ini adalah menentukan nasib bangsa. Kalau teman-teman hackers menduga macam-macam, bisa datang ke kami. Kami akan jelaskan gambaran kerja kami. Insyaallah teman-teman itu sudah tahu bahwa proses Situng ini proses baik," kata dia.
Seperti diketahui, KPU memiliki wewenang untuk melakukan penghitungan suara. KPU baru akan melakukan rekapitulasi perhitungan suara secara real count dan manual pada 18 April 2019 - 22 Mei 2019.