Brilio.net - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) termasuk politisi yang aktif bermain media sosial. Berbagai potret kegiatan politiknya banyak diunggah ke akun Instagramnya. Tak cuma itu, kegiatan sehari-harinya bersama istrinya Annisa Pohan dan anaknya Almira juga kerap dipamerkannya.
Sementara di akun Twitter, AHY kerap mengunggap berbagai pernyataan dan sikapnya mengenai sebuah isu yang ramai diperbincangkan publik. Di momen Hari Guru pada 25 November, AHY tak lupa mencuit pernyataan yang menyoroti kehidupan guru honorer di Indonesia.
BACA JUGA :
15 Momen Nafa Urbach blusukan kampanye, cantik berkebaya
"Saya ketemu ratusan guru honorer kemarin dalam rangka #HariGuruNasional. Saya sedih melihat banyak yang mengabdi belasan bahkan puluhan tahun tapi harus bertahan dengan pendapatan jauh dibawah UMK. Saat usia sudah menua, mereka bingung hendak berbuat apa?
Di bawah kepemimpinan Presiden SBY (2004-2014), pemerintah yang didukung oleh Partai Demokrat peduli pada kesejahteraan guru, termasuk honorer. Lebih dari sejuta tenaga honorer diangkat jadi PNS," tulisnya dikutip brilio.net, Rabu (5/12).
BACA JUGA :
9 Potret istri Yusril Mahendra, Rika Tolentino yang memesona
Menurutnya, guru honorer sebaiknya diangkat secara bertahap sebagai PNS. Meski harus lewat uji kompetensi tetapi tidak perlu ada syarat usia.
"Kita akan terus perhatikan nasib para guru. Khusus bagi para guru honorer, kami usulkan angkat tenaga honorer K2 jadi PNS secara bertahap melalui uji kompetensi yang proporsional; mengecualikan syarat umur bagi tenaga honorer dgn perhitungkan masa pengabdiannya #HariGuruNasional
Para guru honorer yang belum/tidak penuhi syarat menjadi PNS diberikan penyesuaian gaji atau pesangon sesuai UMK.
Tanpa guru, tidak ada pemimpin, tidak ada wakil rakyat, tidak ada politisi, tidak ada jenderal, pejabat-pejabat yang kita hormati hari ini. Semua jerih payah, keringat dari para guru. Terima kasih guru," tambahnya.
Namun, kull-twit AHY ini ditanggapi beragam oleh pengikutnya. Pernyataan AHY yang jadi sorotan yakni menyebut jika guru honorer yang belum diangkat itu telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun. Hal itu justru membuat warganet menyatakan jika itu tanggung jawab Pemerintahan era SBY. Susilo Bambang Yudhoyono diketahui menjadi presiden sebanyak dua periode alias 10 tahun lamanya.
"10 tahun bapakmu jadi Presiden ngapain aja mas?" komentar akun @agusjuli_anto.
"Kualat mas ngmongin kesalahan bapak sendiri...," timpal akun @WinoTamboen.
"Mas Agus...bila guru honorer sudah mengabdi puluhan hingga belasan tahun, seharusnya mas Agus tanya sama bapak SBY...kenapa mereka gak segera diangkat jadi PNS?? Saya juga ingin tahu alasan Pak SBY. Thanks," ujar akun @DeannyLiem.
"Ojo kuatir mas @AgusYudhoyono .. sudah terbit peraturan pemerintah no 49 tahun 2018.. gaji guru honorer akan sama dg gaji guru pns.. ojo diblow up lagi.. .. nti anda malu," timpal akun @oper081067.
"Helloooo... kemana aja Sby selama 10thn? apa aja yg dikerja kan? skrg ente dtg mau salahkan Pemerintah? sekolah dlu yg benar yah bro...biar bisa pimpin Partai dlu trus Pimpin Negara.. jangan masih cabe2an mau pimpin negara... Bisa berabe nanti...," tambah akun @hendrik_gabe.
"Hebat, Mas Agus berani "menjewer" @SBYudhoyono yg jd Presiden RI selama 10 tahun (2004 - 2014) abai nasib guru honorer...," ujar @pangordang.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Peraturan Pemerintah ini diharapkan bisa mengakomodir guru honorer yang belum diangkat menjadi PNS sehingga kesejahteraan membaik.