Brilio.net - Terjadi bentrokan antara driver ojek online dan kelompok debt collector (DC) di Kabupaten Sleman, Kamis (5/3). Bentrokan ini terjadi sebanyak dua kali, yakni di sekitaran kantor Grab di kompleks Ruko Casagrande dan di daerah Babarsari. Keributan ini sempat diwarnai dengan aksi saling lempar batu di antara dua kubu.
Selasa (3/3)
BACA JUGA :
10 Chat serem pelanggan ojek online ini bikin driver bergidik
Dilansir dari merdeka.com, buntut permasalahan bermula dari salah satu driver ojek online LA diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok anggota DC, Selasa (3/3) lalu.
Mulanya, LA membantu seorang driver yang motornya akan ditarik oleh DC. Sayangnya, LA justru menjadi sasaran penganiayaan. Permasalahan tersebut kemudian viral dan ramai di kalangan sesama driver ojek online.
Rabu (4/3)
BACA JUGA :
8 Potret driver ojek online ingat keluarga saat kerja, bikin baper
Kemudian para driver melakukan aksi solidaritas untuk LA, Rabu (4/3). Ratusan driver ojek online ini mendatangi kantor leasing PT BMA yang berada di Jalan Wahid Hasyim, Kabupaten Sleman.
foto: merdeka.com
Ditemani driver ojek online lainnya, LA mendatangi Polsek Depok Timur untuk membuat laporan polisi terkait penganiayaan yang dialaminya. Laporan ini diterima oleh petugas Polsek Depok Timur. Polisi pun berjanji akan menangani kasus dugaan penganiayaan terhadap LA.
Kamis (5/3) Siang
Hari berikutnya, Kamis (5/3), sekitar pukul 13.00 WIB, sekelompok orang dari perwakilan DC mendatangi kantor Grab perwakilan DIY. Kedatangan kelompok orang DC ini kemudian berujung salah paham dengan driver ojek online di kantor Grab perwakilan DIY. Bentrokan antara dua kelompok terjadi.
Bentrokan antar kedua kelompok ini bahkan sempat membuat jalan Ringroad Utara lumpuh. Bentrokan berhasil diredam petugas dari Polres Sleman yang dipimpin langsung oleh Kapolres Sleman, AKBP Rizki Ferdiansyah.
"Kalau ada masalah hukum akan kita proses secara hukum. Saya minta ke teman ojol agar yang jadi korban lapor, karena ada beberapa kasus. Biar kami prosesnya" ujar AKBP Rizki Ferdiansyah seperti dikutip dari merdeka.com, Jumat (6/3).
Mendengar janji dari Rizki ini, para driver ojek online pun kemudian membubarkan diri. Tak lama berselang para driver ojek online meninggalkan Jalan Ringroad Utara.
Kamis (5/3) Sore
Namun sekitar pukul 15.30 WIB, sekelompok massa dari driver ojek online kembali mendatangi kantor leasing BMA. Saat di kantor BMA ini, driver ojek online sempat menyerang dan melakukan perusakan terhadap kantor dan isinya.
foto: merdeka.com
Saksi mata kejadian, Kepala RT 07/RW 25, Widoro Baru, Condong Catur, Sleman, M Sholeh menerangkan saat kejadian ada ratusan massa dari driver ojek online yang datang ke kantor BMA. Massa ini mencari seseorang yang merupakan DC di BMA.
"Karena orang yang dicari tidak ketemu dan massa terpancing emosi akhirnya terjadi perusakan. Massa sempat membakar dokumen-dokumen dari dalam kantor," ungkap Sholeh.
Bentrokan antara pengemudi ojek online dengan kelompok DC kembali terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di kawasan Babarsari, Kabupaten Sleman. Hal ini berawal saat beredar kabar ada penyerangan terhadap pengemudi ojek online oleh kelompok DC di daerah Babarsari. Perusakan sepeda motor milik pengemudi ojek online juga terjadi.
Kabar penyerangan ini membuat massa pengemudi ojek online berkumpul dan memadati jalan di daerah Babarsari. Banyaknya massa membuat jalan harus ditutup. Massa kemudian baru membubarkan diri sekitar pukul 19.30 WIB usai ada jaminan dari pihak kepolisian yang akan memproses kasus penyerang terhadap pengemudi ojek online.
"Polisi lagi dalami sebenarnya kejadian awal apa. Jangan sampai kejadian awal apa nanti dihembuskannya apa gitu. Kayak gini kan tidak ada informasi yang pasti. Tugas kami nanti telusuri dari awal masalahnya apa mudah-mudahan nanti ketemu benang merahnya," tegas AKBP Rizki.