Brilio.net - Penerbangan Citilink Indonesia dengan nomor QG 944 rute Jakarta-Batam harus mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada anak yang melepas penutup tuas pintu darurat.
Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Rabu (29/9) VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani menjelaskan, pesawat Citilink Indonesia penerbangan Jakarta-Batam mendarat darurat di Palembang pada Senin (27/9).
BACA JUGA :
Pergi bareng anjingnya, wanita India pesan seluruh kabin kelas bisnis
Kronologi pendaratan darurat dilakukan lantaran ada penumpang anak-anak yang melepas penutup tuas pintu darurat. Anak-anak tersebut melakukan tindakan tersebut tanpa adanya pengawasan dari orang tuanya.
"Kami sampaikan kejadian disebabkan oleh penumpang anak-anak yang berada di seat row 11 dalam penerbangan tersebut melepas penutup pelindung tuas pintu darurat di luar pengawasan orang tuanya," kata dia dilansir dari keterangan tertulis.
BACA JUGA :
Aksi nekat keluarkan tangan dari jendela pesawat, ini yang terjadi
foto: Liputan6.com
Setelah melakukan pendaratan darurat di Palembang, awak kabin Citilink dan petugas Bandara langsung meminta keterangan kepada orang tua dari anak tersebut.
"Operasional penerbangan Citilink tetap berjalan dengan normal, dan seluruh penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut berada dalam kondisi baik," terang Diah.
General Manager Angkasa Pura II Tommy Arisdianto mengatakan, setelah pendaratan darurat pesawat Citilink langsung dicek. Ternyata terdapat lampu indikator hidrogen yang menyala.
"Ada lampu indikator hidrogen yang menyala, sehingga membutuhkan pengecekan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II," ungkapnya.
Usai dilakukan pengecekan dan perbaikan, Tommy melanjutkan, pesawat Citilink tersebut akhirnya bisa melanjutkan perjalanan menuju destinasi akhir di Batam.
"Habis Maghrib pesawat sudah melanjutkan penerbangan ke Batam," sebut dia.
Namun, Tommy mengabarkan, peristiwa pendaratan darurat pesawat Citilink ini membuat enam orang penumpang tidak melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan akhir di Batam.