Brilio.net - Suasana Kabupaten Manokwari, Papua Barat Senin (19/8) pagi mencekam. Massa melakukan demonstrasi sepanjang Jalan Yos Sudarso Manokwari. Bahkan kabarnya kerusuhan kini menjalar ke Jayapura, Papua.
Aksi kerusuhan di Manokwari ini buntut dari peristiwa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Sehingga massa tak terima dan melakukan unjuk rasa. Berikut kronologi peristiwanya seperti dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Senin (19/8):
BACA JUGA :
4 Fakta di balik bentrokan Mesuji yang tewaskan 4 orang
1. Peristiwa di Malang dan Surabaya.
BACA JUGA :
Rincian penyebab tewasnya 9 korban rusuh 22 Mei, 4 kena peluru tajam
foto: Kabar Papua
Pada Kamis (15/8) lalu, mahasiswa Papua dengan sejumlah warga Malang bentrok. Bentrokan terjadi ketika Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, melakukan aksi damai mengecam penandatanganan New York Agreement antara Pemerintah Indonesia dan Belanda pada 15 Agustus 1962.
Akan tetapi aksi tersebut berakhir ricuh. Bentrokan terjadi antara mahasiswa Papua dengan sekelompok warga Malang. Akibat peristiwa itu sekitar 23 mahasiswa Papua terluka.
Kemudian pada Sabtu (17/8), TNI/Polri dan organisasi masyarakat (ormas) melakukan pengepungan di asrama mahasiswa Papua. Hal ini dipicu adanya kabar perusakan tiang berbendera merah putih di lingkungan asrama.
Sebelum ini, perwakilan mahasiswa, anggota kepolisian, serta sejumlah anggota ormas sempat melakukan mediasi agar mereka meninggalkan asrama. Negosiasi pun berjalan alot hingga akhirnya polisi terpaksa melakukan evakuasi secara paksa.
2. Kerusuhan di Papua Sampai Gedung DPRD Manokwari Dibakar.
foto: Litha/kabarpapua
Buntut dari peristiwa di Malang dan Surabaya menyebabkan bentrok di Manokwari, Papua Barat. Sejumlah massa melakukan aksi atas peristiwa yang menimpa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Massa melakukan pemblokiran jalan Yos Sudarso, Manokwari. Akibat hal itu aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh.
Tidak hanya memblokade jalan saja, dalam aksi tersebut warga juga menebang pohon dan membakar ban di jalan raya. Parahnya lagi, pendemo melakukan pembakaran Gedung DPRD Manokwari sekitar pukul 08.00 WIT.
3. Aksi merembet Ke Jayapura.
foto: Kabar Papua
Kerusuhan di Kota Manokwari, Papua Barat, berbuntut terhadap aksi berantai di kawasan Jayapura. Peserta aksi unjuk rasa berangkat dari Universitas Cendrawasih, sekitar 3 kilometer dari Jayapura. Selain itu, massa memblokir jalan utama menuju Bandara Sentani.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Eko Daryanto mengatakan pihaknya masih menunggu koordinasi dari kepolisian. Sementara, pihaknya sudah bersiap untuk ikut mengamankan jalannya aksi.
"Aksi demo respons dari Manokwari. Jadi Manokwari aksi, Jayapura ikut aksi. Cuma baru kumpul. Biasa, demonstrasi," jelas dia.
4. Tiga polisi terluka.
foto: merdeka.com
Polri menyebut ada korban luka dalam kerusuhan Manokwari, Papua Barat. Korban tersebut berasal dari anggota kepolisian.
"Saat ini, korban tiga anggota. 1 Kaorops, 2 anggota," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (19/8).
Ketiga korban tersebut terluka setelah terkena lemparan batu dari massa. Kala itu, polisi melakukan negosiasi dengan tokoh masyarakat. "Namun saat negosiasi, ada lemparan batu dari masyarakat," ujar Dedi.
5. Gubernur Papua Bentuk Tim Khusus.
foto: merdeka.com
Gubernur Papua Lukas Enembe akan membentuk tim untuk mengusut kasus yang dialami sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang, dan Malang. Tim tersebut akan mengusut kasus ini dan mencari tahu seperti apa kejadian sebenarnya.
"Kami membentuk tim untuk melihat keadaan mereka di Surabaya, Malang, dan Semarang dari kejadian itu. Kami akan berangkat besok, yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, DPRP, MRP, Polda, dan Kodam. Apakah mereka akan dipulangkan atau bagaimana, kami akan lihat," jelas Lukas di Kota Jayapura, dalam keterangan pers, Minggu malam (18/8)
Menurut Lukas, pihak Pemprov Papua merasa prihatin dengan insiden yang mengakibat adanya penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan.
Lebih lanjut, dilansir dari Antara, Lukas Enembe juga berencana menerima rombongan pendemo yang telah berjalan kaki dari Waena hingga Jayapura di halaman kantor Gubernur Dok II Jayapura.