Brilio.net - Kabar duka datang dari dai kondang KH Arrazy Hasyim atau dikenal sebagai Buya Arrazy. Putra keduanya, Hushaim Shah Wali Arrazy menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (22/6) kemarin usai terkena tembakan dari senjata api (senpi).
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur sekitar pukul 13.30 WIB. Melansir dari Merdeka.com, Kamis (23/6), bocah cilik itu meninggal dengan luka tembak di bagian dagu. Menurut informasi yang diperoleh brilio.net, senpi yang dimainkan kakak kandung korban berusia 5 tahun itu milik anggota pengawal (Patwal).
"Luka di dagu dan dimakamkan di Tuban," ungkap Kapolres Tuban AKBP Darman, di rumah duka Kecamatan Palang, dikutip dari Merdeka.com.
Insiden ini bermula ketika Buya Arrazy dan keluarganya sedang berada di rumah mertua, di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Ketika di lokasi, pendiri Ribath Nouraniyah Hasyimiyah itu sedang dikawal sejumlah anggota Patwal dan Polri.
Ketika hendak menunaikan salat zuhur, anggota Patwal Buya Arrazy berinisial M meletakkan senjatanya di tempat yang dirasa mana,
"Saudara M sedang salat. Dia menaruh senjatanya di tempat yang aman," tutur Kapolres Tuban dikutip Liputan6.com, Kamis (23/6).
Namun keberadaan senjata itu diketahui kakak dari Hushaim dan ketika pemiliknya shalat, di situlah senpi dimainkan oleh kakak korban. Senjata api itu pun meletus hingga mengenai dagu sang adik dan mengakibatkan balita 3 tahun itu meninggal dunia.
Menurut keterangan Kapolres Tuban AKBP Darman, insiden meninggalnya anak kedua Buya Arrazy akibat terkena senjata api adalah murni kecelakaan.
"Ini murni karena kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Kecelakaan itu terindikasi adanya letusan senjata, jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta juga menambahkan senpi tersebut sejatinya disimpan pemilik di dalam tas. Namun, entah bagaimana kejadiannya hingga senjata tersebut bisa diambil oleh kakak korban.
"Senpi itu sudah ditaruh dalam tasnya. Untuk bagaimana-bagaimananya, dari Buya enggan berkomentar karena dari Buya mengatakan ini musibah dan sudah memaafkan dan murni kesalahan anak kecil. Untuk kronologi dan lain-lain Buya tidak mau mengungkapkan," jelasnya.
Kecelakaan tidak disengaja ini memang membuat Buya Arrazy ditinggal untuk selamanya oleh putra tercinta. Namun demikian, dia tidak menuntut pihak manapun dan menerima kejadian itu murni sebagai musibah.
"Keluarga Buya sudah membuat pernyataan tidak menuntut dan menerima kejadian itu karena murni musibah," tegasnya.
Pengurus dari Ribath Nouraniyah juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas meninggalnya anak kedua dari sang pemilik yayasan tersebut.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kabar duka untuk kita semua. Putra kedua guru kita Abuya Arrazy Hasyim yang bernama Husyaim Shah Wali Arrazy meninggal dunia pada hari ini, Rabu 22 Juni 2022 di Tuban," tulis akun @ribathnouraniyahofficial.
Dalam postingan Instagram @ribathnouraniyahofficial, pihak manajemen memanjatkan doa untuk Hushaim Shah Wali Arrazy.
"Mari sejenak kita sama - sama mendoakan dan secara ikhlas mengirimkan Al Fatihah untuknya, dan bisa berkenan melaksanakan sholat ghaib untuknya. Tidak lupa doakan pula untuk keluarga yang ditinggalkan terkhusus untuk kedua orang tuanya, agar senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan serta keikhlasan menerima hal tersebut," pungkasnya.