Brilio.net - Upaya berlapis pemerintah mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus berlanjut. Strategi kolaborasi berlapis dan berjenjang antara Satgas Nasional, Satgas Daerah, Satgas Institusi, dan Posko Desa atau Kelurahan bisa jadi kunci keberhasilan mencegah gelombang ketiga maupun menangkal kasus impor varian baru.
"Setiap jenjang Satgas memiliki peran penting menjalankan empat fungsi utama yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung atau pendataan dalam penanggulangan Covid-19," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi.
BACA JUGA :
Kenali 4 jenis flek wajah dan cara mengatasinya, kulit auto glowing
Sonny mengatakan, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli 2021, skor kepatuhan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) terus meningkat. Misalnya, sepanjang Juli 2021, rata-rata skor kepatuhan memakai masker jatuh pada angka 7,77 (skor antara 1-10) lalu naik menjadi 7,85 (Agustus), naik terus pada angka 7,90 (September), dan 8,26 (Oktober).
"Sayangnya, selama bulan November ini terjadi penurunan skor di angka 7,86 atau setara dengan kondisi Agustus lalu," ungkap Sonny.
Sementara untuk skor kepatuhan menjaga jarak dan mencuci tangan kondisinya tidak jauh berbeda. Ia mengingatkan, kondisi ini harus diwaspadai dan semua pihak harus berpartisipasi menjaganya jangan sampai turun terus.
BACA JUGA :
Epidemiolog puji langkah cepat Indonesia hadapi varian Omicron
Menurut Sonny, berdasarkan temuan Satgas Penanganan Covid-19, setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi potensi lonjakan kasus dalam 1-2 bulan ke depan. Empat faktor itu adalah kepatuhan protokol kesehatan (prokes), laju vaksinasi, tingkat mobilitas, dan kemunculan varian baru yang lebih menular.
Sonny menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 terus berupaya membangun strategi perubahan perilaku dan komunikasi risiko yang tepat, di tengah tantangan kejenuhan pada masyarakat. Hal ini dilakukan agar dapat mendongkrak kembali kepatuhan prokes 3M, sembari mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan vaksinasi dan peningkatan kapasitas deteksi melalui testing maupun tracing.
Peran Satgas Daerah sangat penting untuk melakukan upaya promotif dan preventif secara terus menerus. Selain itu, Sonny mendorong setiap fasilitas publik harus memiliki Satgas Institusi untuk mengoptimalkan fungsi pencegahan dan penanganan Covid-19 di institusinya masing-masing.
"Kami juga terus mendorong pembentukan posko desa atau kelurahan dan optimalisasi perannya dalam implementasi PPKM Mikro. Namun, bukan berarti pelaksanaan PPKM menghilangkan peran PPKM Mikro yang sangat penting di level komunitas," jelasnya.
Terkait varian Omicron, meski hingga Selasa (30/11) belum terdeteksi di Indonesia, pemerintah menegaskan akan terus memperkuat pengawasan dan pelacakan kasus dengan genome sequencing. Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat penelitian untuk mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 Omicron di Indonesia.
"Pemerintah mengingatkan masyarakat agar terus-menerus patuh, disiplin, dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun). Ini harus menjadi perilaku sehari-hari, bukan hanya saat terjadi lonjakan kasus, namun juga di saat kasus melandai," pungkas Sonny.
Berkaitan dengan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan, sejak awal informasi varian baru ini beredar, pemerintah langsung berdiskusi dengan para epidemiolog untuk menyiapkan langkah cepat dan efektif guna menangani varian tersebut.
Pemerintah juga memperketat aturan perjalanan internasional, khususnya kedatangan dari Afrika selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hongkong. Pemerintah mewajibkan bagi WNA dengan riwayat perjalanan 14 hari terakhir dari negara itu dilarang masuk ke Indonesia, sementara bagi WNI akan dikarantina selama 14 hari.
"Detail pengaturan ini tertuang dalam SE Satgas Covid-19 No. 23/2021," ujar Johnny.
Johnny mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik menanggapi kehadiran varian baru ini. Menurutnya, informasi tentang varian baru ini masih berkembang dan pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan dalam dua minggu ke depan dengan mengedepankan data ilmiah.
"Saya juga mengajak masyarakat tetap disiplin 3M sebagai cara paling mudah namun efektif mencegah penularan virus," ujar Johnny.