Brilio.net -Listrik di daerah Jabodetabek dan beberapa daerah lain di pulau Jawa mengalami gangguan sejak Minggu (5/8) pukul 11.48 WIB. Berbagai aktivitas masyarakat terganggu sebagai imbas mati lampu.
Sebagai operator listrik negara, PT Perusahaan Listri Negara (PLN) pun menjadi pihak yang paling disorot akibat peristiwa ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo langsung mendatangi kantor pusat PLN untuk mengetahui penyebab padamnya listrik tersebut.
BACA JUGA :
Cara emak-emak setrika baju saat mati lampu ini kreatif abis
Dilansir brilio.net dari Antaranews.com, Senin (5/8), Presiden Jokowi meminta PLN untuk segera membenahi gangguan aluran listrik dan memiliki kalkulasi yang benar agar peristiwa tersebut tidak terulang.
"Saya minta tidak terulang lagi, itu saja. Cukup sekian," ujar Presiden Jokowi.
Saat menemui Direksi PLN, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa peristiwa listrik padam di Jawa pernah terjadi pada tahun 2007 lalu. Menurutnya, peristiwa itu semestinya tak terulang lagi. Presiden mempertanyakan manajemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar.
BACA JUGA :
PLN pastikan Senin siang hingga sore masih ada pemadaman bergilir
"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN ini mestinya menurut saya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contingency plan ada back up plan," kata Presiden.
Presiden mempertanyakan kepada pengelola PLN mengapa tata kelola resiko itu tidak bekerja. Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Sejumlah pejabat PLN yang turut dalam pertemuan itu antara lain Plt Direktur Utama Sripeni Inten Cahyani, serta sejumlah Direktur Regional yakni Direktur Regional JBT, Direktur Regional JBB, Direktur Regional JTBN, Direktur Regional Sum, Direktur Regional Sul, Direktur Dan2, Direktur Regional MP serta Dewan Komisaris PT PLN.
Dalam pemberitaan sebelumnya, PLN memohon maaf kepada masyarakat atas padamnya aliran listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang terjadi Minggu mulai pukul 11.48 WIB.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat in upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (4/8).
Made menjelaskan penyebab padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya yang mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Sedangkan di Jawa Barat juga terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV yang mengakibatkan padamnya sejumlah area diantaranya Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor. Saat ini PLN sedang berupaya semaksimal mungkin memperbaiki sistemnya agar listrik di wilayah tersebut kembali normal.
"Kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk
memperbaiki sistem agar listrik kembali normal," kata Made.