Brilio.net - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akhirnya mengumumkan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Di hadapan para kader dan koalisi pendukung Ganjar, terungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.
Pengumuman ini disampaikan Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Rabu (18/10), atau satu hari sebelum pendaftaran capres dan cawapres yang akan dimulai besok Kamis (19/10) hingga Rabu (25/10).
BACA JUGA :
Mahfud MD cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Megawati: Sosok pendekar hukum
foto: Instagram/@mohmahfudmd
"Ini saya telah mengambil keputusan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih PDI Perjuangan, yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof Dr Mahfud MD," terang Megawati dilansir brilio.net dari YouTube PDIP, Rabu (18/10).
BACA JUGA :
8 Potret rumah Mahfud MD di Jogja, disebut sederhana untuk sekelas menteri, perabot dapur bikin salfok
Sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto hanya memberi kisi-kisi bahwa sosok cawapres Ganjar memiliki inisial M. Nama Mahfud MD menguat, setelah beredar foto mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tengah bersama Megawati di kediaman Megawati, di Jakarta Pusat, Selasa (17/10) malam.
Terkait latar belakang Mahfud MD, ia memiliki pengalaman yang kaya di tiga lembaga, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pemilik nama lengkap Mohammad Mahfud MD ini pernah menjabat sebagai menteri, anggota DPR, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, karier mentereng yang diraih Mahfud MD tak mudah didapatkan begitu saja. Melalui podcast Sekretariat Kabinet RI, ayah tiga anak ini sempat mengalami kegagalan yang membuatnya terpuruk. Nggak banyak yang tahu, Mahfud MD sempat gagal mengikuti tes menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
foto: YouTube/Sekretariat Kabinet RI
"Waktu saya dulu lulus SMA, itu orang tua saya baru pensiun dari pegawai negeri, jadi saya pengin jadi pegawai negeri. Saya di kelas dan di angkatan termasuk yang paling pinter. Ikutlah saya ikut tes CPNS di Kementrian Agama. Saya tidak lulus, yang pada tidak pintar itu lulus semua," tuturnya.
Tak dipungkiri, Mahfud MD merasa terpukul dengan kegagalan yang ia rasakan. Namun siapa yang menyangka, dari kegagalan tersebut, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
"Ya terpukul saya. Karena waktu itu nggak lulus, ya sudah saya cari sekolah di Perguruan Tinggi. Gimana caranya? Cari beasiswa. Dari supersemar dapat, dari kampus dapat karena nilainya bagus, dari yayasan pemerintah daerah dapat," imbuhnya.
Nggak sampai disitu saja, kegagalan yang sempat dirasakan oleh Mahfud MD nyatanya membuat kariernya kian meroket. Bahkan, di usianya yang tak lagi muda ia mampu menduduki jabatan mentereng. Sementara teman-temannya yang kala itu lulus tes CPNS kini sudah pada pensiun.
foto: YouTube/Sekretariat Kabinet RI
"Sesudah itu ya saya jadi seperti sekarang, melewati semua jabatan penting. Sementara teman saya yang waktu itu tes bersama, sekarang sudah pada pensiun. Hanya misalnya, kepala urusan agama, kepala apa di desa-desa," ucap Mahfud.
Kegagalan bakal cawapres Ganjar ini tak hanya dirasakan sekali. Ia juga sempat merasa sedih ketika tak lagi diangkat sebagai menteri. Namun, tak diduga setelahnya, ia justru melenggang menjadi Ketua MK yang jabatannya lebih tinggi dari menteri.
"Itulah kalau Tuhan mau memberi. Sama ketika tahun 2004, saya akan jadi Menteri lagi. Sebelumnya saya 2001 saya jadi menteri. Begitu pak SBY saya nggak jadi menteri. Tapi nggak lama saya jadi Ketua MK dan itu lebih tinggi dari menteri," papar Mahfud.
Ia pun berusaha untuk tak menyesali kegagalan yang pernah dirasakan. Sebab, kegagalan tersebut mengantarkannya terpilih menjadi cawapres Ganjar. Setelah sebelumnya, ia sempat gagal melenggang menduduki kursi nomor 2 di pemerintahan.
"Jadi kegagalan itu jangan disesali. Sama seperti tahun 2019 dulu saya mau jadi wakil Presiden tapi nggak jadi. Nggak jadi," ucapnya menjelaskan.