Namun, karier mentereng yang diraih Mahfud MD tak mudah didapatkan begitu saja. Melalui podcast Sekretariat Kabinet RI, ayah tiga anak ini sempat mengalami kegagalan yang membuatnya terpuruk. Nggak banyak yang tahu, Mahfud MD sempat gagal mengikuti tes menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
BACA JUGA :
Mahfud MD cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Megawati: Sosok pendekar hukum
foto: YouTube/Sekretariat Kabinet RI
"Waktu saya dulu lulus SMA, itu orang tua saya baru pensiun dari pegawai negeri, jadi saya pengin jadi pegawai negeri. Saya di kelas dan di angkatan termasuk yang paling pinter. Ikutlah saya ikut tes CPNS di Kementrian Agama. Saya tidak lulus, yang pada tidak pintar itu lulus semua," tuturnya.
Tak dipungkiri, Mahfud MD merasa terpukul dengan kegagalan yang ia rasakan. Namun siapa yang menyangka, dari kegagalan tersebut, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
BACA JUGA :
8 Potret rumah Mahfud MD di Jogja, disebut sederhana untuk sekelas menteri, perabot dapur bikin salfok
"Ya terpukul saya. Karena waktu itu nggak lulus, ya sudah saya cari sekolah di Perguruan Tinggi. Gimana caranya? Cari beasiswa. Dari supersemar dapat, dari kampus dapat karena nilainya bagus, dari yayasan pemerintah daerah dapat," imbuhnya.
Nggak sampai disitu saja, kegagalan yang sempat dirasakan oleh Mahfud MD nyatanya membuat kariernya kian meroket. Bahkan, di usianya yang tak lagi muda ia mampu menduduki jabatan mentereng. Sementara teman-temannya yang kala itu lulus tes CPNS kini sudah pada pensiun.
foto: YouTube/Sekretariat Kabinet RI
"Sesudah itu ya saya jadi seperti sekarang, melewati semua jabatan penting. Sementara teman saya yang waktu itu tes bersama, sekarang sudah pada pensiun. Hanya misalnya, kepala urusan agama, kepala apa di desa-desa," ucap Mahfud.
Kegagalan bakal cawapres Ganjar ini tak hanya dirasakan sekali. Ia juga sempat merasa sedih ketika tak lagi diangkat sebagai menteri. Namun, tak diduga setelahnya, ia justru melenggang menjadi Ketua MK yang jabatannya lebih tinggi dari menteri.
"Itulah kalau Tuhan mau memberi. Sama ketika tahun 2004, saya akan jadi Menteri lagi. Sebelumnya saya 2001 saya jadi menteri. Begitu pak SBY saya nggak jadi menteri. Tapi nggak lama saya jadi Ketua MK dan itu lebih tinggi dari menteri," papar Mahfud.
Ia pun berusaha untuk tak menyesali kegagalan yang pernah dirasakan. Sebab, kegagalan tersebut mengantarkannya terpilih menjadi cawapres Ganjar. Setelah sebelumnya, ia sempat gagal melenggang menduduki kursi nomor 2 di pemerintahan.
"Jadi kegagalan itu jangan disesali. Sama seperti tahun 2019 dulu saya mau jadi wakil Presiden tapi nggak jadi. Nggak jadi," ucapnya menjelaskan.