Brilio.net - Switch Off Earth Hour Jogja 2019 akan menyelenggarkan kegiatan peduli lingkungan dengan mengajak masyarakat Jogja untuk ikut serta dalam mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak dipakai selama 1 jam, pukul 20.30-21.30 WIB pada 30 Maret 2019. Acara tersebut akan diselenggarakan di Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Kegiatan yang sudah berlangsung selama 9 tahun tersebut didukung berbagai pihak mulai dari jajaran pemerintah, yakni Gubernur, Wali Kota Jogja, Bupati Kulonprogo, Bupati Sleman, Bupati Bantul. Beberapa universitas di Jogja juga turut mendukung acara ini. Aksi positif ini memang benar-benar didukung pemerintah Yogyakarta. Serta membawa dampak baik selama 9 tahun ini, di mana masyarakat sudah jauh lebih peduli terhadap hemat energi.
BACA JUGA :
10 Potret transformasi 10 Years Challenge ini malah bikin sedih
foto: brilio.net/Lola Lolita
"Kegiatan atau program hemat listrik harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, dan ini harusnya menjadi gerakan masyarakat. Semakin ke sini, dampaknya semakin meluas, sekarang masyarakat sudah peduli terhadap hermat energi," ujar Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, Sukamto.
BACA JUGA :
16 Kampanye sosial ini kreatif abis, punya pesan yang dalam
Dukungan mengenai kegiatan hemat listrik ini juga disampaikan langsung oleh Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Pemkot Kulonprogo, Bambang Tri Budi. Ia mengatakan bahwa program Switch Off 2019 sangat didukung oleh pemerintah kabupaten, pasal hal ini merupakan gerakan moral untuk memberikan semangat dari berbagai lapiran masyarakat.
"Pada prinsipnya kami dari pemerintah kabupaten sangat mendukung, karena ini merupakan gerakan moral membangun spirit, membangun motivasi, menggelorakan semangat kepada seluruh lapisan bangsa ini baik itu pemerintah, kemudian masyarakat, swasta, ataupun komunitas-komunitas yang ada. Gerakan ini harus kita dukung dan bagaimana gerakan ini betul-betul dalam waktu yang relatif singkat bisa menggelorakan semangat masyarakat untuk salah satunya adalah hemat energi," ujar Bambang Tri Budi.
foto: brilio.net/Lola Lolita
Tema yang diangkat tahun ini adalah, 'Switch Off 2019 Green Tourism: Gotong Royong Ngrumat Bumi' tema tersebut bermaksud mengajal seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjalankan aksi tersebut sebagai wujud peduli terhadap lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan sekelompok anak muda yang sangat peduli terhadap lingkungan, yakni komunitas Switch Hour, di mana mereka bersama-sama bergerak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Menurut Ketua Switch Hour Off Earth Hour 2019, Ali Zaenal Abidin, pasrtisipasi masyarakat dalam kegiatan ini terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan anak-anak muda pun mulai menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.
"Partisipasi masyarakat itu sebenarnya meningkat, apa lagi anak muda sekarang yang mulai konsen dengan isu-isu lingkungan, hal ini pun bisa dilihat dari anggota Switch Hour sendiri yang mayoritas adalah anak muda," ujar Ali Zaenal Abidin.
Kampanye Switch Off Earth Hour sendiri sudah berlangsung hampir diseluruh negara, termasuk Indonesia. Salah satu kota yang cukup lama berpartisipasi adalah Yogyakarta, di mana kota istimewa ini sudah mejalani kegiatan postif tersebut sejak tahun 2010, dan kini sudah menginjak usia 9 tahun.