Brilio.net - Menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia bukan berarti masyarakat sudah terbebas dari virus tersebut. Masyarakat tidak boleh lengah agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19.
Kenaikan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di negara-negara Eropa bisa jadi pelajaran agar lebih berhati-hati. Untuk itu, masyarakat dan pemerintah harus tetap waspada serta disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA :
Kemenkes tetapkan tarif PCR Rp 275 ribu, ini sanksi bagi pelanggar
"Pemerintah mengajak masyarakat tetap waspada dan disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tak terjadi gelombang baru Covid-19," ajak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Johnny mengingatkan, kenaikan kasus Covid-19 di negara-negara Eropa, seperti Jerman, Kroasia, dan Slovenia harus jadi pelajaran bersama. Begitu juga dengan pengalaman tahun lalu saat peningkatan mobilitas masyarakat yang tidak dibarengi penerapan prokes dapat memicu lonjakan Covid-19.
"Kita harus belajar dari berulangnya bagaimana kelengahan mematuhi prokes dapat memicu lonjakan Covid-19. Seluruh masyarakat diminta tetap disiplin protokol kesehatan. Jangan mengulangi kesalahan yang sama, agar aman dari Covid-19," kata Johnny.
BACA JUGA :
Jokowi perintahkan harga tes PCR turun jadi Rp 300 ribu
Ia juga mengajak seluruh pimpinan daerah (pemda) untuk bergerak lebih aktif dalam memantau setiap parameter penanganan pandemi secara berkala. Hal ini agar pemerintah bisa mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Parameter ini berupa jumlah kasus aktif, positivity rate, dan bed occupancy ratio (BOR).
Tak hanya itu, pemda juga harus memperkuat cakupan vaksinasi, 3T (testing, tracing, dan treatment), dan penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat. Mulai dari mal, kafe, pasar, hingga tempat wisata.
"Semua pihak harus berperan dalam penegakan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi menekan risiko penularan Covid-19," ujar Johnny.