Brilio.net - Penangkapan Pegi Setiawan, DPO kasus pembunuhan keji yang menewaskan Vina dan kekasihnya, Eky menuai banyak pertanyaan. Termasuk menjadi pertanyaan besar bagi orang tua Pegi, Kartini. Ibunda Pegi ini yakin anaknya bukanlah pelaku pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky di fly over Talun, Cirebon pada 2016 silam.
Sehari setelah penangkapan Pegi, yakni Rabu (22/5), Kartini pun menemui anaknya untuk menjelaskan duduk perkara yang terjadi. Dalam kesempatan tersebut, Pegi bersumpah jika ia bukanlah pelaku pembunuhan. Kartini pun mengaku bingung karena sang anak tidak merasa melakukan perbuatan yang dituduhkan.
BACA JUGA :
Pegi Setiawan pembunuh Vina Cirebon ditangkap polisi, 'menyamar' lakoni profesi ini saat buron 8 tahun
"Saat saya mau pulang saya bilang sabar nang ini ujian kamu. Saya sempat nanya kamu melakukan nggak? Nggak mah Demi Allah demi Rasulullah, saya itu niat mencari nafkah buat adik-adik saya ngapain saya ikut-ikutan kaya gitu," tutur Kartini seraya mengingat perbincangannya bersama anak sebelum pulang ke Cirebon, dilansir brilio.net dari liputan6.com, Jumat (24/5).
Sembari menahan sedih melihat sang anak kini diringkus pihak kepolisian, Kartini mengungkapkan jika sang anak sempat mengatakan kepadanya siap menanggung fitnah dari pelaku utama kasus pembunuhan sadis Vina dan kekasihnya, Eky. Dalam kesempatan tersebut, Pegi juga sempat menyampaikan permintaan maafnya kepada Kartini jika pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir mereka.
BACA JUGA :
Diringkus usai 8 tahun buron, polisi duga Pegi Setiawan alias Perong jadi otak pembunuhan Vina Cirebon
foto: YouTube/Liputan6
"Yaudah mah ini sih Pegi lagi dikasusin begini. Ini tuh setelah mamah pulang barangkali nggak ada umur minta maaf ke mamah dan bapak. Pegi biarin jadi tumbal orang penting, orang pejabat, Pegi kan nggak melakukan apa-apa, seandainya Pegi mati juga mati sahid," kata Pegi yang dituturkan oleh Kartini.
Sebagai ibu, Kartini sangat terpukul mendengar perkataan dari sang anak. Ia pun akan terus memberikan semangat kepada Pegi Setiawan untuk bertahan pada pendiriannya jika memang benar tak melakukan pembunuhan seperti yang dituduhkan pihak kepolisian.
"Hati saya sebagai ibu terenyuh, saya kemudian bilang jangan gitu nang Insya Allah gusti Allah Maha Tahu, nanti kamu akan bebas entah kapan yang penting sabar. Kalau iya tidak melakukan itu biar kamu dicecer suruh ngaku otomatis omongan kamu tetap bilang tidak walaupun sampai bonyok sampai mati," kata Kartini kepada Pegi.
Kartini menambahkan jika anaknya merupakan tulang punggung keluarga. Ia sudah bekerja sebagai buruh bangunan sejak lulus SD, setelah ditinggal sang ayah menikah dengan warga Bandung. Saat itu, Pegi pernah menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. Namun lantaran keterbatasan biaya, Kartini hanya sanggup menyekolahkan anaknya ke sekolah terbuka.
"Mah, Pegi minta sekolah lagi SMP karena saya tidak punya uang jadi saya daftarkan Pegi ke sekolah terbuka. Itupun sekolah terbuka waktunya kalau ujian berangkat, setiap harinya kerja bangunan. Selalu dihubungi gurunya kalau mau ujian kasih tau," kata Kartini.
Kejanggalan penangkapan Pegi Setiawan sebagai pelaku pembunuhan Vina Cirebon
Kartini mengatakan, dua hari setelah kejadian berlangsung tepatnya pada 2016 lalu, Pegi Setiawan sempat didatangi pihak kepolisian. Namun, Pegi tidak ada di Cirebon. Mengingat, Pegi atau Perong sudah bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung. Oleh karena itu, ia optimis sang anak tidak melakukan perbuatan pembunuhan kepada Eky dan Vina.
foto: YouTube/Liputan6
"Saya juga tidak paham kenapa Pegi ditangkap. Waktu ke rumah dua hari setelah kejadian, dua motor Pegi dan adiknya dibawa. Setelah itu kok adem ayem, saya pikir kasus sudah selesai karena waktu itu tidak ditangkap. Saya nanya kepada kuasa hukum kelanjutan kasus Pegi. Kemudian dijawab sudah diam saja dulu, kalau tidak melakukan nggak bakalan ditangkap yasudah saya tenang," ujarnya.
Kejanggalan ini juga disampaikan oleh kuasa hukum Pegi, Sugianti Iriani. Menurutnya, Pegi tidak berada di Cirebon saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eki pada 27 Agustus 2016 terjadi. Ia pun mempertanyakan alasan proses penyelidikan terhadap Pegi yang sempat terhenti.
"Satu kejanggalannya pada saat 2016 Pegi waktu digerebek rumahnya, Pegi tidak ada di tempat karena memang dia sedang berada di Bandung sejak kejadian itu juga memang dia berada di Bandung. Kenapa perkara ini kok terhenti, padahal kan sudah dilakukan penggerebekan, sudah diberitahukan bahwa Pegi itu ada di Bandung sedang bekerja sebagai buruh bangunan. Kenapa prosesnya tidak dilanjutkan saja? Kan menangkap seorang Pegi itu tidak susah?," tutur Sugianti Iriani.
Pihak kepolisian masih dalami kasus Pegi.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengungkap fakta jika selama menjadi buronan, Pegi yang disebut sebagai otak pembunuhan Vina dan Ekt bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung, Jawa Barat.
"Jadi saudara Pegi alias Perong atau yang kita keterangan identitasnya Pegi Setiawan ini informasi terakhir yang kami dapatkan adalah bekerja saat ini sebagai buruh bangunan," kata Jules kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat dilansir dari liputan6.com.
Namun, pihaknya belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai penangkapan tersebut. Jules mengatakan, penyidik masih akan mendalami lebih jauh keterangan Pegi Setiawan, termasuk ke mana saja selama delapan tahun menjadi buron.
"Informasi sementara seperti itu (menjadi buruh bangunan) namun akan kami dalami ke mana saja selama 8 tahun itu," terangnya.