Brilio.net - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan pada, Kamis (11/4) kemarin, melakukan kunjungan di Kabupaten Banyuwangi. Pada rangkaian kunjugannya itu, ia juga mengunjungi para santri dan ulama di Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung, Kecamatan Tegalsari dan Ponpes Mabadi'ul Ihsan Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.
Pada kesempatan itu, Luhut mengajak para santri untuk melengkapi ilmu agama dengan pengetahuan teknologi untuk menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat.
BACA JUGA :
Yayasan bos Walmart serius bantu genjot produksi udang Banyuwangi
Luhut juga mengatakan saat ini bidang teknologi merupakan salah satu profesi yang menjajikan bagi anak muda. Melihat kini startup-startup yang mempunyai valuasi triliunan rupiah mulai tumbuh. Seperti diketahui, kini di Indonesia sudah ada empat startup Unicorn dengan valuasi di atas Rp 4 triliun.
foto: Merdeka.com
BACA JUGA :
Kunjungi Mall Pelayanan Publik Banyuwangi, ini harapan Menteri Susi
"Kami ingin generasi muda pondok pesantren di Banyuwangi juga bisa ikut menjadi startup-startup baru. Dengan dasar keilmuan agama yang sudah kuat, dipadukan dengan kemampuan teknologi pasti akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat," cetus Luhut.
Luhut pun memberi contoh startup Warung Pintar. Sebuah startup dengan ide awal yang sangat sederhana yaitu mengembangkan warung rakyat dengan memanfaatkan teknologi modern yang menawarkan kemudahan dan kecepatan. Dari ide sederhana itu kini hasilnya cukup sukses dengan ribuan warung rakyat yang berkolaborasi dengan Warung Pintar. Salah satunya juga bahkan berkembang di Banyuwangi.
"Apalagi, Banyuwangi sudah menjadi daerah yang maju. Bahkan daerah ini juga sangat melek teknologi bahkan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan startup nasional, seperti Gojek dan Warung Pintar. Karenanya para santri juga harus punya motivasi untuk maju seperti daerahnya," jelasnya.
foto: Merdeka.com
Tidak lupa, Luhut juga memberi menyemangati para santri dan mengatakan untuk bisa menguasai teknologi santri harus semangat untuk belajar serta pantang menyerah. Hal ini juga didukung dengan Pemerintah yang sudah menyediakan berbagai beasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh santri untuk melanjutkan pendidikan.
"Jangan menyerah, selama ada kemauan di situ ada jalan," ujar Luhut.
Terkait imbauan Luhut, Bupati Abdullah Azwar Anas, juga menambahkan jika pemkab telah menggelar berbagai aktivitas untuk meningkatkan entrepreneurship di kalangan anak muda dan para santri. Bekerja sama dengan BPPT dan BUMN, Banyuwangi telah menjalankan program pengembangan SDM kopi dan cokelat di kalangan anak muda juga santri.
"Berbagai pelatihan telah digelar, bahkan kami menyiapkan SMK yang membuka jurusan kopi dan coklat. Selain itu, kami juga baru saja menggelar hackaton, di mana para developer muda berkompetisi membuat aplikasi untuk pengembangan pariwisata dan UMKM di Banyuwangi," pungkas Anas.