Brilio.net - Mulaimemasuki New Normalbukan berarti perang melawan Covid-19 berhenti. Pemerintahan terus melakukan banyak cara untuk menghentikan penyebaran virus tersebut, hingga keadaan benar-benar normal.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan, 11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia tidak termasuk tipe dunia yang diklasifikasikan gisaid, pengelola data virus SARS-CoV-2 global.
BACA JUGA :
5 Tips menjaga kebersihan di toilet umum saat new normal
"Dari 13 WGS (whole genom sequencing) yang dimasukkan Indonesia, 11 itu kategori masih others di luar enam yang didefinisikan gisaid," kata Menristek Bambang.
Sementara dua data lainnya masuk dalam tipe virus yang berkembang di Eropa. Dua hasil urutan genom tersebut merupakan virus penyebab Covid-19 yang beredar di Surabaya dan diidentifikasi oleh Universitas Airlangga.
Saat ini Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom virus (whole genom sequencing) penyebab Covid-19 dengan rincian Lembaga Eijkman mengirimkan tujuh hasil urutan genom dan Universitas Airlangga mengirimkan enam hasil urutan genom virus itu.
BACA JUGA :
Penelitian terbaru ungkap Covid-19 tak sekadar penyakit pernapasan
Tujuh hasil urutan genom tersebut diidentifikasi Lembaga Eijkman merupakan virus yang menyebabkan Covid-19 di wilayah Jabodetabek. Sementara, Universitas Airlangga mengidentifikasi virus yang beredar di Surabaya.
Menristek juga menyampaikanbahwa whole genom sequencing sangat penting. Pasalnya semakin banyak data mengenai virus penyebab Covid-19 yang bisa dikumpulkan dan diidentifikasi maka dapat diketahui karakteristik dan asal virus tersebut. Informasi ini juga sangat berguna dalam pengembangan vaksin.