Brilio.net - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa tiga orang sudah ditangkap terkait penyelundupan senjata laras panjang untuk mengganggu keamanan pada 22 Mei. Menurut dia, tiga orang itu memiliki peran masing-masing.
"Sebagai kelanjutan dari penangkapan senjata laras panjang, yang pernah saya sampaikan. Saat ini juga telah ditangkap 3 orang sebagai aktornya," kata Moeldoko di kantornya Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Menurut Moeldoko, peran ketiga orang ini adalah mencari senjata, menyediakan senjata dan eksekutor. "Namanya jelas, ada namanya Asumardi ini mencari senjata. Berikutnya Helmy Kurniawan menjual senjata, dan Irwansyah sebagai eksekutor," ujarnya.
Moeldoko juga memastikan kasus ini akan terus diselidiki. Termasuk pihak yang menjadi sasaran kelompok ini. "Eksekutor kepada siapa? Saya kira semua sudah tahu, pada pejabat yang sudah disiapkan sebagai sasaran. Ini saya sampaikan kepada publik agar publik paham tentang perkembangan situasi yang saya sampaikan. Agar tidak ada praduga. Ini jenis senjata yang disita oleh Bareskrim dengan amunisinya," kata dia seperti dikutip dari Liputan6.
Moeldoko menegaskan bahwa pengungkapan penyelundupan senjata ini membuktikan adanya indikasi menciptakan penembakan jitu saat terjadi demonstrasi Aksi 22 Mei. Kelompok ini diduga kuat akan membuat kerusuhan saat berlangsung demonstrasi tersebut.
"Apa yang saya sampaikan sejak awal, telah terbukti bahwa ada sebuah upaya sistematis dari kelompok tertentu di luar kelompok teroris, dompleng pada suasana ini. Untuk itu, saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melibatkan diri dalam kerumunan massa dan supaya hindari itu. Karena memang ada upaya sistematis untuk membawa suasana ini menjadi suasana yang tidak baik," imbuh mantan Panglima TNI ini.
BACA JUGA :
Ini hasil pertemuan Jokowi & AHY di Istana Bogor, bahas soal SBY