Brilio.net - Rencana Presiden Joko Widodo untuk memasukan menteri muda di jajaran kabinetnya terus menjadi sorotan. Banyak orang mulai menebak siapakah sosok yang bakal menduduki posisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang.
Sejumlah ekonom mulai menebak sosok milenial yang dinilai cocok untuk posisi menteri. Salah satu yang dilirik adalah sosok dari industri e-commerce atau startup Indonesia.
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, calon kuat menteri muda dari industri e-commerce ialah CEO Bukalapak, Achmad Zaky dan Nadiem Makarim selaku pendiri Gojek.
Bhima menilai Nadiem dan Achmad Zaky dipastikan unggul untuk terlibat di bidang ekonomi kreatif serta ekonomi digital.
"Saya pikir mereka cocok jadi menteri muda. Kenapa? Karena mereka ini terbukti kreatif, jaringanya luas, memahami dunia ekonomi digital, dan tentunya punya integritas," ungkap Bhima yang dilansir brilio.net dari liputan6.com, Jumat (5/7).
"Cocoklah mereka untuk jadi kepala Bekraf atau menteri ekonomi digital, biar ekonomi digital dan startup makin maju. Mereka paham selama ini apa hambatan ekonomi digital di indonesia," tambahnya.
Sementara menurut Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengungkapkan potensi generasi muda RI di posisi menteri sangat besar. Piter menyebut, sosok muda dari partai politik hingga pengusaha sukses, masyarakat tak bisa meragukan keberadaan dan kinerja anak muda dalam negeri.
"Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oke, kenapa tidak? Angela Tanoesoedibjo, jelas oke, kita jangan underestimate. Dulu kita tidak pernah mengira seorang pengusaha mebel (Jokowi) bisa jadi Walikota sukses bahkan kini bisa jadi presiden yang begitu berhasil," jelas Piter Abdullah.
"Dan Menteri Susi dulu pertama kali jadi menteri semua orang underestimate. Ternyata beliau termasuk menteri terbaiknya Pak Jokowi," kata dia.
Bhima menilai posisi menteri milenial atau muda sangat cocok untuk mengisi pos-pos kementerian seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), hingga Kementerian Pariwisata.