Brilio.net - Teka-teki pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya menemukan titik terang setelah aparat kepolisian melakukan indentifikasi. Bahkan, yang mengejutkan, para pelaku diduga masih satu keluarga. Sebanyak 11 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam aksi keji ini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri sudah melakukan investigasi sejak kejadian ledakan pertama di Surabaya. "Alhamdulillah bisa mengidentifikasi pelakunya. Pelaku diduga satu keluarga," kata Tito di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur dikutip liputan6.com, Minggu (13/5).
BACA JUGA :
Begini respons 6 tokoh agama soal teror bom di Surabaya, bikin adem
Tito menyebut, pelaku pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya diduga merupakan kepala keluarga. Sedangkan istri dan dua anaknya melakukan teror di Gereja Kristen Indonesia (GKI). Adapun pengebom di Gereja Katolik Santa Maria, diduga merupakan dua anak mereka.
Kapolri memaparkan, tiap anggota keluarga itu memiliki peran berbeda-beda. Sang kepala keluarga berinisial D sebelum beraksi, terlebih dahulu mengantar istri berinisial PK dan dua anaknya yang berusia FS (12) dan VR (9) tahun di GKI untuk melakukan aksi bunuh diri di sana.
Usai menurunkan istri dan dua anaknya, pelaku D menuju Gereja Pantekosta dan melakukan aksi bom bunuh diri di sana. Sementara di Gereja Katolik Santa Maria, kedua pelaku, YF dan FH, menggunakan sepeda motor. "Dua orang laki laki yang diduga putranya. Kelompok satu keluarga ini terkait JAD Surabaya," Tito berujar.
BACA JUGA :
4 Kasus teror dengan melibatkan pelaku wanita, ada yang bawa anak