Brilio.net - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus Corona sebagai pandemi. Pemerintah Indonesia pun menyatakan telah menyiapkan 10.000 alat uji untuk pemeriksaan Virus Corona (Covid-19). Hal ini sebagai langkah pemerintah mengantisipasi penyebaran virus. Langkah ini telah dilakukan pemerintah bahkan sebelum Corona ditetapkan sebagai pandemi.
"Termasuk mengamankan jumlah kebutuhan kit lab pemeriksaan yang masing-masing negara butuhkan. Kita sudah siapkan 10 ribu kit dan akan ditambah lagi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden Jakarta, seperti dikutip dari liputan6.com, Jumat (13/3).
BACA JUGA :
Pelatih Arsenal Mikel Arteta positif terjangkit virus Corona
Menurutnya, saat ini banyak negara yang meningkatkan kewaspadaan setelah virus Corona ditetapkan sebagai pandemi. Bukan hanya itu, Yurianto menyebut semua negara kini tengah mempersiapkan berbagai alat kesehatan untuk penanganan Corona.
"Mereka akan siapkan berbagai perangkat, misal mengamankan masker, APD (alat pelindung diri), obat. (Negara) akan amankan jumlah yang dianggap cukup," ujarnya.
BACA JUGA :
Satu pemain positif terinfeksi Corona, Real Madrid karantina skuat
foto: liputan6.com
Pemerintah juga menyiapkan stok masker hingga 15 juta untuk menghadapi virus Corona. Yurianto menuturkan BUMN dan BUMD telah memastikan stok masker di Indonesia aman.
"Di beberapa kesempatan dari beberapa BUMN, BUMD juga sudah memastikan kita memiliki kurang lebih 15 juta masker. Tapi ini bukan satu jumlah kita anggap kurang/cukup, artinya kita sudah punya stok," jelasnya.
Namun, dia menyatakan, cara untuk menekan penyebaran Virus Corona juga harus dilakukan dengan melakukan penelusuran (tracing). Penelusuran dilakukan kepada orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien positif Corona.
"Contact tracing harus dilakukan lebih kenceng lagi dan berusaha mencari kasus positif untuk diisolasi agar tidak jadi sumber penyebaran baru di masyarakat. Ini kita giatkan lagi," tutup Yurianto.