Brilio.net - Perhelatan KTT G20 di Bali tengah menjadi sorotan publik karena masyarakat luas, khususnya masyarakat Indonesia, dapat menyaksikan momen pemimpin dunia berkunjung ke Indonesia. Dalam perhelatan ini, pemerintah Indonesia memperkenalkan beragam budaya khas Indonesia, salah satunya batik.
Hal tersebut juga terlihat ketika momen Gala Dinner KTT G20. Para pemimpin dunia tampil mengenakan busana batik. Namun, di momen tersebut, para pemimpin dunia justru mendapatkan komentar yang kurang menyenangkan dari seorang pengguna Twitter.
BACA JUGA :
Momen Jokowi ajak pemimpin dunia tanam pohon, bingung pakai cangkul
"Mengapa mereka semua berpakaian sama dan seperti itu?" tulis cuitan @sophielouisecc di Twitter yang dikutip brilio.net, Rabu (16/11).
BACA JUGA :
Intip menu di gala dinner KTT G20, sajian mewah Bhinneka Tunggal Ika
foto: Twitter/@sophielouisecc
Salah seorang broadcaster sekaligus pengguna Twitter, Sophie Corcoran menuliskan komentar negatif terhadap penampilan para pemimpin dunia saat hadir di acara Gala Dinner KTT G20 di Bali.
"Mengapa mereka semua berpakaian sama dan seperti itu?" tulisnya.
Dalam cuitan tersebut, terdapat foto yang menampilkan wajah Presiden FIFA Gianni Infantino, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, dan Pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab yang sedang berbincang saat jamuan makan malam.
Komentar pengguna Twitter tersebut pun membuat warganet Indonesia marah karena dianggap tak menghargai batik yang menjadi budaya Indonesia. Ada beberapa warganet yang membalas komentar broadcaster tersebut.
"Itu karena mereka memiliki kreativitas dan tidak mengenakan kemeja putih, jas hitam, dasi hitam yang membosankan," tulis @tanyadoank13.
"Jika Anda melihat beberapa tahun belakangan, setiap KTT yang diadakan di Asia selalu menyertakan pemimpin dunia mengenakan pakaian tradisional mereka. Mungkin Eropa dan Amerika tidak memiliki sesuatu untuk ditampilkan seperti ini," komentar akun @tiredseyo.
"Ini adalah batik tradisional Indonesia. Itu merupakan kebiasaan yang diterapkan kepada semua tamu untuk mengenakannya selama pertemuan di Indonesia. Mungkin Anda ingin melihat mereka mengenakan jas dan dasi, tetapi mereka tidak mau," tulis @RekstadYvind.
"Ini memalukan mengingat Anda adalah seorang jurnalis namun Anda tidak tahu jika para pemimpin dunia mengenakan pakaian tradisional negara tuan rumah," tutur @veribffs.