Brilio.net - Nama Reynhard Sinaga saat ini menghiasi headline media massa dunia. Pria asal Indonesia ini telah melakukan aksi pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap ratusan pria di Manchester, Inggris. Akibat ulahnya ini, Reynhard dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup.
Aksi Reynhard dilakukan secara terus menerus sejak Januari 2015, namun baru terungkap ke ranah hukum pada sekitar Juli 2017 silam. Reynhard menggunakan metode yang licik untuk mengelabui para korbannya.
BACA JUGA :
7 Potret apartemen Reynhard Sinaga, lokasi pemerkosaan 190 pria
Pertama, ia berlaku baik kepada targetnya, sebelum akhirnya mengajak mereka ke apartemen yang ditinggalinya. Di sana, Reynhard memberikan obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi untuk membuat para target pingsan, lalu melakukan aksi tak terpujinya.
Parahnya, Reynhard juga selalu merekam tiap adegan yang dilakukannya dan menyimpan file-filenya untuk konsumsi pribadi. Sementara itu, efek obat juga disebut membuat beberapa korban tak ingat dengan kejadian menimpa mereka setelah bangun.
BACA JUGA :
Isi chat Reynhard Sinaga terbongkar, ungkap cara jebak korban
foto: manchestereveningnews.co.uk
Banyak korban yang sempat tak sadar jika mereka telah jadi korban pemerkosaan sebelum diberitahu oleh polisi dengan bukti video dan foto yang ada di ponsel Reynhard. Tentunya reaksi para korban pun berbeda-beda.
Dilansir brilio.net dari Manchester Evening News, Selasa (7/1), ada seorang korban yang sangat terkejut, depresi dan mencoba untuk bunuh diri di Hari Natal. Selain itu, ada pula yang merasa begitu jijik, sehingga meminta dokter untuk mengangkat usus besarnya.
"Aku benar-benar merasa hancur. Bagaimana bisa aku sebodoh itu? Aku meninggalkan club dan tiba-tiba bangun di apartemen seseorang. Sungguh bukan aku," ujar salah satu korban yang sampai depresi berat.
Lebih jauh, sang korban juga menjelaskan bagaimana insiden itu telah menghancurkan kebahagiaan hidupnya. Bahkan, pihak keluarga juga ikut resah dan sedih bukan main mengetahui anaknya jadi korban aksi pemerkosaan.
"Aku tidak seharusnya diperlakukan seperti ini. Tiap bangun di pagi hari aku langsung kepikiran hal ini, dan sebelum tidur aku juga selalu kepikiran. Aku ingat ibuku menangis sepanjang malam. Aku tak pernah mengalami kejadian seburuk ini dalam hidupku. Ini adalah 2 tahun terburuk dalam hidupku," sambung sang korban.
foto: manchestereveningnews.co.uk
Tindakan Reynhard baru dibawa ke ranah hukum setelah salah satu korbannya melaporkan perbuatannya yang tak terdeteksi selama 2,5 tahun lamanya. Ceritanya, seorang remaja pria itu sadarkan diri ketika sedang diperkosa oleh Reynhard, lalu melakukan perlawanan.
Walhasil, pria tersebut memukul sang pelaku di bagian kepala hingga pingsan, lalu melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi. Dari situ, diketahui aksi kejahatan panjang dari Reynhard lewat bukti-bukti di ponsel dan laptop miliknya.