1. Home
  2. ยป
  3. Serius
29 Oktober 2024 14:30

Penilaian Pelajar Internasional: Keterampilan berhitung dan membaca siswa Indonesia menurun sejak 2018

Skor PISA di bidang literasi dan nurmerasi Indonesia turun drastis. Apakah bentuk kegagalan kurikulum? Muhamad Ikhlas Alfaridzi

Brilio.net - Pekerjaan berat menghantui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti pasca dilantik. Tak hanya bakal mengkaji ulang berbagai polemik pendidikan, tetapi juga dihadapkan pada permasalahan kualitas pelajar yang semakin menurun. Berdasarkan penilaian Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat ke-66 dari 81 negara yang mengikuti PISA.

PISA atau Programme for International Student Assessment sendiri adalah program evaluasi sistem pendidikan di berbagai negara dan membandingkan kinerja siswa dalam bidang membaca, matematika, dan sains. Program ini diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan diselenggarakan setiap tiga tahun. Program PISA di Indonesia melibatkan siswa kelas 8 SMP dan kelas 10 SMA/SMK yang berusia 15 tahun.

BACA JUGA :
Kisah pilu 3 siswa SD kakak beradik dipulangkan paksa dari sekolah gegara nunggak SPP Rp42 juta


Peringkat yang masih tertinggal di antara negara-negara lain mendorong tokoh-tokoh pendidikan untuk mencari solusi guna memperbaiki mutu pembelajaran. Hal ini pun membuat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti bakal mengejar ketertinggalan skor PISA. Mendikdasmen akan berupaya meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran sains dan teknologi, khususnya di bidang numerasi.

foto: Instagram/@sakolamotekar

BACA JUGA :
Guru besar Unair sesalkan pembekuan BEM karena bikin baliho satire, begini kronologinya

Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah ini, kemampuan berhitung dan memahami angka atau numerasi masyarakat Indonesia terbilang rendah. Hal ini terjadi dari kalangan peserta didik hingga dewasa. Hal ini diperparah dengan masih banyak yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok menakutkan di sekolah. Hal ini lah yang akhirnya membuat skor PISA pelajar Indonesia begitu rendah.

Numerasi kita kan masih rendah selain literasi kita juga masih rendah, bahkan sekarang di kalangan sebagian pelajar itu matematika menjadi momok karena dibilang matematika ini buat kita mati-matian. Jadi kami mau buat matematika nantinya menyenangkan dan dapat diajarkan secara mudah, kata Mu'ti kepada awak media di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (28/10).

foto: Instagram/@sakolamotekar

Tercatat sejak 2018 hingga 2022 lalu, skor PISA Indonesia dalam literasi membaca turun 12 poin dari 371 menjadi 359. Adapun skor literasi matematika turun dari 379 menjadi 366. Pada literasi sains, skor PISA juga mengalami penurunan. Terdapat penurunan 12 poin dari tahun 2018 dari 396 menjadi 359 di 2022.

Sebagai Mendikdasmen, Abdul Mu'ti menilai skill bidang numerasi sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bahkan termasuk pada aspek kegiatan beragama, misalnya untuk menghitung arah kiblat yang menggunakan logika sudut matematika.

Makanya, Abdul Mu'ti dan tim kementerian akan bekerja cepat guna merealisasikan pesan Presiden Prabowo Subianto yang ingin meningkatkan angka pelatihan guru matematika, khususnya untuk mengenalkan konsep dasar matematika kepada peserta didik di satuan pendidikan dasar.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags