Brilio.net - Aksi massa pro dan kontra Ahok masih terus melakukan pengawalan sidang di depan gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, hari ini.
Ada yang menarik dari sidang kali ini, pasalnya pihak penolak Ahok menghadirkan sastrawan kondang Taufik Ismail. Menurut pantauan, di tengah orasinya, Taufiq Ismail membacakan dua puisi. Penyair berusia 81 tahun itu didampingi ketua Ormas Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam. Taufiq bahkan memakai baju seragam Parmusi yang berwarna hijau.
BACA JUGA :
Sidang Ketujuh Ahok, polisi kerahkan ribuan personel
"Hari ini berkeliaran pemberi sogokan-sogokan, laknat bagi mereka yang memberi sogokan," ujar Taufiq dari atas mobil komando di Jalan RM Harsono, Selasa (24/1).
Puisi Taufiq juga berisi protes soal status tersangka Ahok. Ia mempertanyakan kenapa Ahok tak pernah ditahan. Sementara, tersangka-tersangka dalam kasus penistaan agama sebelumnya ditahan, ucap Taufiq saat membaca puisinya.
"Wahai pemegang kekuasan, kenapa penista Alquran tak ditahan?" Teriak Taufiq dengan suara yang bergetar.
BACA JUGA :
Kesaksian anggota Polresta dalam persidangan Ahok tidak semua benar
Kalimat itu ia tuliskan dalam puisi keduanya yang berjudul "Perang ini harus kita menangkan". Usai membaca puisi, Taufiq melipat kertas-kertas puisi dan memasukkan dalam kantong. Ia langsung bergegas turun dari mobil komando.
Ratusan massa aksi di bawahnya, berteriak dan mengucapkan yel-yel yang menginginkan agar Ahok ditangkap dan dipenjarakan.
Sementara di seberang, di kerumunan massa aksi yang pro terhadap Ahok memutar musik dengan volume yang tinggi. Lagu-lagu pop dinyanyikan secara bersama-sama sambil bergoyang.