Brilio.net - PT Pertamina (Persero) baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru dalam menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Nah untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran dan tepat kuota, Pertamina pun menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran BBM lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat (mobil).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penyaluran pertalitemaupun solar subsidi masih memiliki berbagai tantangan. Di antaranya penyaluran yang tidak tepat sasaran, di mana pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi dan ini turut memengaruhi kuota yang harus dipatuhi Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.
BACA JUGA :
Aturan baru beli pertalite, wajib gunakan aplikasi MyPertamina
Sekitar 60% masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya mengonsumsi hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20% dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak, ujar Irto dalam keterangan resmi ang diterima Brilio.net, Jumat (1/7/2022).
Subsidi tepat sasaran menjadi penting, mengingat Pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi pada tahun 2022.
BACA JUGA :
7 Cara beli Pertalite lewat MyPertamina, mudah dan nggak ribet
Pertamina Patra Niaga selaku yang ditugaskan juga berinisiatif, memastikan penyaluran di lapangan ini bisa berjalan lebih tepat sasaran dengan uji coba awal pencocokan data berbasis sistem atau digital menggunakan MyPertamina, lanjut Irto.
Dipilihnya website MyPertamina pun bukan tanpa alasan. Sebab, penggunaan sistem teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan. Nah mulai 1 Juli, dilakukan uji coba pendaftaran melalui website MyPertamina yakni subsiditepat.mypertamina.id
Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website subsiditepat.mypertamina.id.
Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa diprint out dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mendownload aplikasi MyPertamina atau membawa handphone ke SPBU. Mekanisme ini masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil).
Dimulai pada 1 Juli pendaftaran akan dibuka hingga 30 Juli 2022. Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih tetap bisa membeli pertalite dan solar, namun kami tetap mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya. Kami juga tegaskan kembali, tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftar di website subsiditepat.mypertamina.id, dan ini khusus untuk kendaraan roda empat, tegas Irto.
Irto memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui website bukan untuk menyulitkan masyarakat, justru untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.
Ke depan kami harap, data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah terjadinya potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan, tutup Irto.