Brilio.net - Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam perbedaan suku dan adat istiadat. Perbedaan namun tetap bersatu itulah yang membuat Indonesia semakin tampak istimewa di hadapan negara lainnya. Perbedaan yang ada tidak lantas menjadi alasan semua masyarakat untuk saling membenci satu sama lain.
Hal itu yang juga diutaran oleh Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraannya yang berlangsung saat sidang MPR hari ini. Sidang ini merupakan agenda rutin tahunan kenegaraan menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI.
"Tentu dalam negara demokrasi, perbedaan antarindividu, perbedaan antar-kelompok, atau bahkan antarlembaga negara adalah sebuah keniscayaan. Akan tetapi, perbedaan bukanlah alasan bagi kita untuk saling membenci, bukan alasan bagi kita untuk saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan," kata Jokowi, dalam pidato kenegaraannya, dalam sidang MPR, Jakarta, dilansir brilio.net dari liputan6 pada Jumat (16/8).
Menurut dia, perbedaan itu justu harus dikelola dalam sebuah visi besar yang sama agar menjadi kekuatan yang dinamis. Kekuatan untuk mencapai Indonesia maju.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak mengajak semua lembaga negara dan masyarakat untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita.
BACA JUGA :
Jokowi: Undang-Undang yang menyulitkan rakyat harus dibongkar
foto: Liputan6.com/Johan Tallo
"Mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan bangsa," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itupun mengajak masyarakat bersyukur atas perbedaan yang ada. Juga terkait bangsa Indonesia yang masih kokoh di tengah berbagai tantangan dan terpaan badai sejarah.
"Indonesia sebagai rumah besar kita bersama tetap berdiri kokoh. Indonesia berdiri kokoh karena kita memiliki fondasi yang sangat kuat, Pancasila. Pancasila adalah dasar negara, bintang penjuru, sekaligus pemersatu kita semua. Di rumah Pancasila ini, kita hidup rukun tanpa dibeda-bedakan latar belakang agama, asal usul suku, perbedaan ras, maupun golongan. Rumah besar Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk semua. Ruang hidup bagi seluruh anak bangsa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan, di Indonesia, anak bangsa mampu berkarya seluas-luasnya, bisa bergerak, dan berjuang mewujudkan mimpi dan cita-cita kita bersama.
Perbedaan juga, lanjut dia, bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu. Dia optimistis Indonesia tak akan runtuh dan tak akan punah. Oleh karena itu, Jokowi yakin, Indonesia akan selalu sentosa.
"Saya yakin, seyakin-yakinnya, persatuan Indonesia akan selalu sentosa. Seperti kiambang-kiambang yang bertaut kembali, setelah biduk pembelah berlalu. Saya yakin, seyakin-yakinnya, dengan berpegang teguh pada semangat persatuan Indonesia, maka rumah besar kita tidak akan runtuh, tidak akan ambruk, dan tidak akan punah, tetapi justru berdiri tegak. Bukan hanya untuk 100 tahun, 500 tahun, tapi untuk selama-lamanya. Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! SDM Unggul Indonesia Maju! Merdeka!" kata Jokowi.