Brilio.net - Kasus kerusuhan 22 Mei kini menemukan titik terang. Polisi telah mengantongi ciri-ciri serta senjata yang digunakan oleh pelaku penembakan korban tewas Harun Rasyid.
Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Senin (8/7), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, penyidik telah mengerucut pada dugaan jenis senjata api yang digunakan oleh pelaku.
"Diduga dari hasil labfor itu pelakunya menggunakan Glock 42," tutur Dedi.
Dari hasil penyelidikan, Dedi bisa menyimpulkan bahwa senjata api digunakan oleh pelaku yang memiliki postur tubuh setinggi 175 sentimeter.
"Kurus, tingginya 175 cm, kemudian dia menggunakan tangan kidal, tangan kiri, itu semuanya sedang didalami," jelas dia.
Penyelidikan tidak berhenti sampai di situ saja, polisi terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini dengan analisa CCTV dan dokumen yang ada. Termasuk identifikasi lewat foto dan video.
"Tentang identifikasi rekam wajah atau face recognition itu. Itu sedang didalami ciri-cirinya," Dedi menandaskan.
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, Harun Rasyid ditembak dari jarak sekitar 11 meter di sekitar Flyover Slipi, Jakarta Barat. Investigasi Polri menyebut, ciri fisik pelaku berpostur sekiranya 170 cm.
"Karena (lokasi) arahnya miring, kemudian arahnya (dari lintasan peluru) lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini juga agak tinggi," kata Kombes Suyudi yang dilansir dari merdeka.com, Senin (8/7).
Selain memperkirakan tinggi badan pelaku, polisi juga menduga penembak Harun Rasyid berbadan kurus, rambut lurus agak panjang, dan warna kulit wajah agak hitam.
Sementara Abdul Aziz, ditemukan kurang lebih 100 meter dari Asrama Brimob, di depan Rumah Sakit Pelni.
"Ini juga diduga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kurang lebih sekitar 30 meter dari arah belakang, terkenal di punggung sebelah kiri kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri juga," kata Kombes Suyudi.