Gas air mata bukan penyebab kematian.
Dedi juga menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dokter RS Saiful Anwar, Malang, tidak ada yang menyebut gas air mata menjadi penyebab kematian dalam tragedi Stadion Kanjuruhan. Penyebab kematian para korban justru diduga karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan.
"Dari penjelasan para ahli, spesialis yang menangani korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit hati dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satupun yang menyebutkan penyebab kematian adalah gas air mata," tuturnya.
BACA JUGA :
Jajaran Polresta Malang sujud mohon ampun atas tragedi Kanjuruhan
"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Terjadi berdesak-desakan, kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada Pintu 13, 11, 14, 3," jelas Dedi.