Brilio.net - Semenjak mewabahnya virus Corona atau yang kerap disebut COVID-19 di berbagai belahan dunia, beberapa negara mengimbau warganya untuk tidak pergi ke tempat yang ramai seperti tempat wisata ataupun tempat keramaian lainnya. Bahkan beberapa negara dengan tegas mengambil kebijakan lockdown kepada warganya. Hal ini dilakukan lantaran semakin meningkatnya jumlah korban yang terkena virus Corona. Dengan adanya himbauan untuk tidak pergi ke tempat keramaian, udara di China dan Italia menjadi lebih bersih dari polusi. Kebijakan lockdown juga membuat para siswa sekolah menjadi libur dan para pekerja kantor bekerja di dalam rumah.
NASA memperlihatkan perbandingan tersebut melalui foto yang diambil dari satelit, sebelum dan sesudah mewabahnya virus Corona di China dan Italia. Dalam perbandingan foto sebelum dan sesudah merebaknya COVID-19, terlihat jelas perbedaan tingkat polusi di kedua negara tersebut. Sebelum terjadinya virus Corona, nampak warna merah yang menandakan polusi begitu padat. Setelah kebijakan lockdown dikeluarkan, perlahan-lahan warna merah tersebut menghilang. Ini menandakan bahwa kebijakan lockdown membuat udara jadi lebih bersih dari polusi.
BACA JUGA :
Presiden Jokowi-Iriana lakukan tes Corona, bagaimana hasilnya?
foto: NASA Earth Observatory
"Ini adalah penurunan dramatis yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Lauri Myllyvirta selaku kepala analis Centre for Research on Energy and Clean Air, NASA dilansir brilio.net dari CNBC, Senin (16/3).
BACA JUGA :
Cegah Corona, KPAI minta tindak tegas sekolah tak taat instruksi
foto: NASA Earth Observatory
Hal ini juga terjadi di Italia selaku negara kedua dengan jumlah korban COVID-19 terbanyak setelah China.
"Meskipun mungkin ada sedikit variasi dalam data karena tutupan awan dan perubahan cuaca, kami sangat yakin bahwa pengurangan emisi yang dapat kita lihat bertepatan dengan lockdown di Italia yang menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri," ujar Claus Zehner selaku Manager di ESA.
Fluctuation of nitrogen dioxide emissions across #Europe from 1 Jan until 11 Mar 2020, using a 10-day moving average & data from @CopernicusEU #Sentinel5P.
ESA EarthObservation (@ESA_EO) March 13, 2020
The decline in NO2 emissions over the #PoValley is particularly evident.https://t.co/MkPuG4IcOi pic.twitter.com/LcNH1QsmaB