Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya skeptisisme dan ejekan terhadap program makan bergizi gratis yang ia luncurkan. Dalam sebuah pernyataan di hadapan mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Mesir, Prabowo mengungkapkan bahwa ia sudah terbiasa dengan ejekan dan fitnah.
"Dari dulu saya diejek, dan sekarang pun mereka tidak percaya bahwa kemiskinan bisa dikurangi," ujarnya.
BACA JUGA :
Soroti kekurangan program makan siang gratis, Megawati beri pesan untuk Presiden Prabowo
Prabowo menekankan pentingnya kesabaran dari masyarakat. "Saya baru dua bulan menjabat sebagai Presiden RI, jadi wajar jika ada keraguan. Saya minta agar semua bersabar menunggu program ini terealisasi," tambahnya.
Dia juga menunjukkan prestasi dalam memberantas korupsi selama dua bulan masa pemerintahannya dan meminta masyarakat untuk menunggu hasil dari program-program lainnya. "Ini belum apa-apa. Nanti enam bulan lagi baru boleh menilai pemerintah saya," tegas Prabowo.
Di sisi lain, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan masukan terkait program ini. Dalam sebuah acara, ia menyatakan dukungannya, namun mengkritik anggaran yang hanya Rp10 ribu per porsi makanan. Megawati merasa anggaran tersebut tidak realistis dan meminta Prabowo untuk menghitung kembali biaya tersebut.
BACA JUGA :
Fix! Program makan siang bergizi gratis dimulai 2 Januari 2025, begini format soal penyediaannya
"Saya bisa masak, dan saya tahu bahwa dengan Rp10 ribu, tidak akan cukup untuk memberikan makanan bergizi," ujar Megawati. Kritiknya ditujukan untuk memastikan program makan bergizi gratis dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan dan meyakini bahwa masyarakat akan mendukung program ini. "Kita hanya setia kepada rakyat Indonesia dan takut kepada Yang Maha Kuasa," tutupnya.