1. Home
  2. »
  3. Serius
3 Juni 2019 12:27

Sejumlah umat Islam di Maluku rayakan Lebaran 2019 lebih awal

Mereka menggelar salat Idul Fitri di masjid-masjid setempat sejak Senin (3/6), pukul 07.00 WIT Kurnia Putri Utomo
foto: ilustrasi

Brilio.net - Sidang isbat untuk menentukan satu syawal baru akan dilakukan pada Senin sore (3/6). Usai sidang isbat, Menteri Agama akan menggelar konferensi pers Penetapan Pemerintah tentang Idul Fitri 1 Syawal 1440H/2019M. Kendati demikian, beberapa masyarakat Tanah Air telah merayakan idul fitri.

Muslim Suni di Desa Wakal, Kaitetu, Kecamatan Leihitu dan Tengahtengah, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Senin, hari ini merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah. Dilansir brilio.net dari Antaranews.com, Senin (3/6) masyarakat di Desa Wakal dan Kaitetu, Kecamatan Leihitu, dan Tengahtengah, Kecamatan Salahutu telah menggelar salat Idul Fitri di masjid-masjid setempat sejak Senin, pukul 07.00 WIT.

BACA JUGA :
Jamaah Nasqhabandiyah Padang sudah berlebaran pada 3 Juni 2019


Salat Id warga Muslim Wakal dilaksanakan di Masjid Nurul Awal di dipimpin imam Kasim Tahapary, sementara untuk Desa Kaitetu dipusatkan di Masjid Jami Hena Lua dipimpin imam Muhammad Nur Lumaela. Sedangkan salat Id di Desa Tengahtengah digelar di Masjid An 'Nima, dipimpin imam Abdul Haji Tuharea.

Meski cuaca terlihat tidak begitu bersahabat, proses salat Id di ketiga desa tersebut berlangsung hikmat. Ribuan warga memadati area masjid masing-masing hingga ke pelataran dan halaman untuk melaksanakan salat sunnah Idul Fitri. Sebagaimana tradisi dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia, usai melaksanakan salat Idul Fitri, masyarakat di ketiga desa tersebut saling mengunjungi para kerabat dan tetangga untuk bersilaturahami.

Warga muslim di Desa Wakal, Kaitetu dan Tengahtengah diketahui melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1440 Hijriyah pada 4 Mei 2019, dua hari lebih awal dari yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. Penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal di tiga desa tersebut dilakukan oleh para penghulu masjid dan ahli agama masing-masing. Mereka menggunakan metode penetapan perhitungan hisab dan rukyat serta berpatokan pada kalender falakiah kuno berbahasa Arab.

BACA JUGA :
6 Potret isi parcel Lebaran seleb, Inul paling mewah

Tokoh masyarakat di Desa Tengahtengah, Abdul Gofar Tuharea mengatakan tradisi penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal di kampungnya dilakukan oleh para tetua dari mata rumah (kelompok marga dalam strata masyarakat adat Maluku) Tuharea Pagalare. Tuharea Pagalare merupakan mata rumah imam dan tokoh agama Islam di Desa Tengahtegah.

Dalam menentukan waktu ibadah puasa 1 Ramadan maupun perayaan Idul Fitri 1 Syawal, para tetua mengamati posisi bulan di ufuk barat, kemudian menggelar rapat bersama dan membandingkannya dengan kalender falakiah kuno yang tersimpan di rumah tua Tuharea Pagalare.

"Para orang tua dari rumah tua Tuharea Pagalare yang melakukan perhitungan untuk berpuasa 1 Ramadan dan pelaksanaan Idul Fitri. Sama seperti Wakal dan Kaitetu, kami di sini juga menggunakan kalender falakiah kuno," ucap Abdul Gofar Tuharea.

Selain Desa Wakal, Kaitetu dan Tengahtengah di Pulau Ambon, Desa Waiputih, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah yang berada di Pulau Seram juga merayakan Idul Fitri 1440 Hijriyah pada hari ini. Desa Waiputih diketahui melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadhan 1440 Hijriyah pada 4 Mei 2019, dan telah menggelar shalat Idul Fitri di masjid setempat, pagi tadi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags