1. Home
  2. »
  3. Serius
27 September 2021 04:02

Sempat mati suri, Jakarta Fashion & Food Festival bangkitkan UMKM

Tahun ini event ini hanya menampilkan 50 pameran pelaku UMKM mengingat situasi masih di tengah pandemi. Syifa Fauziah
foto: brilio.net/syifa fauziah

Brilio.net - Pembatasan PPKM selama pandemi berdampak langsung pada pelaku UMKM, khususnya kepada pengusaha yang mengandalkan event-event di pusat perbelanjaan.

Seperti dialami Riries Ariestuti Mardiana yang merupakan pemilik brand Pilin Craft asal Yogyakarta. Sejak dimulainya pandemi tidak ada produksi yang dihasilkan karena tidak ada permintaan.

BACA JUGA :
Puncak KKI 2021 digelar, dorong UMKM optimistis dan bangkit


Riries menceritakan 2019 adalah momen terakhir bisnisnya bisa berjualan. Sejak saat itu, ia benar-benar tidak memproduksi barang dagangannya yang berupa tas dan kain dengan menggunakan metode eco print.

foto: brilio.net/syifa fauziah

BACA JUGA :
7 Macam bansos hingga bulan Desember 2021 dan cara mencairkannya

"Jadi ya saya cuma berkebun dan bertani. Hasil panen bisa dijual jadi masih dapat pemasukan. Habis gimana lagi, saya kan kalau jualan mengandalkan event pameran. Jadi ketika pandemi, mall tutup, saya nggak bisa apa-apa," ujar Riries saat ditemui brilio.net di sela-sela acara Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) di Kelapa Gading, Jakarta Utara baru-baru ini.

Sebagai pelaku UMKM, Riries merasakan betul dampak pandemi. Ia mengatakan di dua tahun terakhir ini dua pameran yang akan ia hadirkan terpaksa dibatalkan sehingga ia tak bisa berjualan dan barang-barangnya tak terjual.

"Waktu itu ada event di Jakarta, saya sudah produksi 10 tas. Pas banget besoknya PPKM, jadi acara dibatalin. Terus pas pandemi gelombang kedua waktu itu saya sudah sampai di Jakarta. H-1 acara dikabarin kalau pameran dibatalkan. Yaudah barang-barangnya nggak terjual. Karena kan saya memang nggak jualan lewat online hanya pameran aja. Karena barang saya ini limited. Bahkan desain satu dengan yang lainnya nggak akan sama," tutur Riries.

Beruntungnya kini event Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) yang ke-17 kembali digelar. Event tahunan itu digelar oleh PT Summarecon Agung Tbk yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk mendorong para pelaku UMKM agar dapat bangkit setelah mati suri karena pandemi.

foto: brilio.net/syifa fauziah

Ririe menyambut baik dengan adanya event ini sehingga ia bisa kembali menjual barang-barang produksinya yang sempat tertunda karena pandemi.

"Awalnya saya ragu karena trauma takut dibatalin lagi. Akhirnya saya suruh anak saya ke Jakarta untuk ikut seleksi UMKM. Setelah semua fix akan digelar, saya langsung ke Jakarta," tuturnya.

Sementara itu, Chairman JF3, Soegianto Nagaria mengatakan dengan penyelenggaraan event ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi para pelaku UMKM.

"Seiring dengan beroperasinya kembali pusat perbelanjaan, maka kami pun ingin para UMKM ini untuk dapat bangkit kembali. Bahkan kami berupaya agar mereka dapat menjangkau masyarakat lebih luas melalui program-program yang diselenggarakan berbasis digital," tutur Soegianto.

Dengan mengusung kampanye melalui tagar #JF3TogetherWeAreStronger, event ini digelar selama 18 hari. Tahun ini event ini hanya menampilkan 50 pameran pelaku UMKM mengingat situasi masih di tengah pandemi.

Tak hanya pameran, ada pula aktivitas lainnya seperti IG Live, talkshow, tips dan trick lifetysle dari para stylist ternama yang pastinya akan digelar secara daring.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags