Brilio.net - Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi. Hujan abu vulkanik bahkan sudah menimpa beberapa wilayah di Banten dan Lampung. Bahkan, Pulau Sebesi yang berjarak sekitar 12 km dari Anak Krakatau sempat tertutup abu vulkanik.
Sekarang status Anak Krakatau sudah berada di level 3 atau siaga. Dengan statusnya sekarang, maka kawasan rawan bencana diperluas menjadi 5 km dari gunung.
BACA JUGA :
Ini peta rawan bencana Anak Krakatau, warga perlu siapkan masker
Warga di Pulau Sebesi pun saat ini juga telah seluruhnya dievakuasi. Dikutip antaranews, Jumat (28/12), warga Pulau Sebesi di Selat Sunda seluruhnya sudah berada di pengungsian pada Kamis malam (27/12).
Pelaksana Tugas Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menyambut kedatangan 432 warga Desa Tejang di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa di Lapangan Tenis Indoor Kalianda sekitar pukul 21.00 WIB. Ini merupakan rombongan pengungsi terakhir dari Pulau Sebesi.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Lampung Selatan Anasrullah para pengungsi berangkat menggunakan KRI Teluk Cirebon-543 pada pukul 16.30 WIB dari Pelabuhan Pulau Sebesi, dan tiba di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, pukul 18.00 WIB. "Dari informasi terakhir yang kami peroleh dari sekdesnya, ini pengungsi terakhir yang kami angkut, di sana (Pulau Sebesi) sudah tidak ada lagi warganya," kata Anasrullah mengutip Sekretaris Desa Tejang di Pulau Sebesi.
BACA JUGA :
7 Karya seni ini kisahkan dahsyatnya erupsi Gunung Krakatau 1883
Sebelumnya, sebagian dari 2.814 warga Pulau Sebesi tetap memilih bertahan di pulau demi menjaga aset mereka. Penjabat Kepala Desa Tejang Pulau Sebesi Sugeng menuturkan tidak semua warga Pulau Sebesi dievakuasi, karena sebagian masih ingin tetap bertahan di Pulau Sebesi.
Sementara itu, hingga Kamis malam, jumlah pengungsi di Lampung tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau lebih dari 7.500 orang.