Brilio.net - Kemacetan sudah jadi lagu lama di kota-kota besar. Pagi hari orang menghadapi kemacetan saat berangkat sekolah, kuliah, maupun bekerja. Sore hari begitu pula yang terjadi.
Apalagi jika bulan puasa datang, kemacetan di titik-titik tertentu semakin menggila. Misalnya saja di spot pasar dadakan pinggir-pinggir jalan yang menjajakan menu berbuka, kemacetan tak terelakkan. Spot ini dibanjiri orang yang berbelanja menu buka puasa. Kemacetan makin bikin stres kalau banyak yang berhenti atau parkir sembarangan.
BACA JUGA :
Momen Jokowi naik motor custom cafe racer milik Gibran
Bukan cuma di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, yakin deh di daerah Sobat Brilio, spot yang menyediakan menu buka puasa pasti ramai dan bikin macet jalan.
Selain bikin kamu bosan setengah mati dan kudu sabar nggak marah-marah, kemacetan ternyata bisa bikin kendaraanmu rusak, lho. Nah, berikut brilio.net sarikan dari berbagai sumber, Senin (21/5), lima kebiasaan yang cepat bikin mobilmu rusak terutama saat terjebak macet.
1. Sering tahan kopling saat macet.
BACA JUGA :
4 Tips berkendara aman saat hujan menurut Rifat Sungkar
foto: shutterstock.com
Maksud menahan kopling adalah menginjak kopling setengah. Kondisi ini sering dilakukan pengendara mobil saat terjebak macet supaya mesin mobil nggak mati saat direm atau kali pertama kendaraan melaju.
Nah, kalau kamu keseringan menahan kopling, maka kanvas kopling akan semakin tipis sehingga mobilmu terasa kurang power. Disarankan agar kamu melaju dengan gigi satu aja. Andai kepepet berhenti karena antre, pastikan mobilmu dalam kondisi netral dan injaklah rem, tanpa perlu menginjak kopling setengah.
2. Bolak balik ganti gigi.
foto: shutterstock.com
Pergantian posisi gigi ini terkait dengan pedal kopling. Kalau kamu sering mengganti posisi gigi secara cepat dan kasar, akan membuat gesekan keras di kanvas kopling. Akibatnya kanvas kopling lebih cepat aus.
Kamu perlu melakukan pergantian gigi secara halus dan nggak terburu-buru untuk menghindari entakan saat perpindahan gigi dan kanvas kopling tetap awet.
3. Nggak memperhatikan tekanan angin ban.
foto: shutterstock.com
Tekanan angin ban berlebihan maupun kekurangan sama-sama memiliki risiko bagi mobil. Tekanan angin berlebihan bisa membuat bantingan ban terasa lebih keras, performa pengereman jadi menurun di lintasan basah dan kering, serta terjadinya keausan di telapak bagian tengah. Sementara jika kekurangan tekanan angin, ada beberapa kerugiannya. Salah satunya ban cepat rusak.
Tekanan angin ban rendah, terlebih ketika terjebak macet, membuat semua telapak ban bergesekan dengan aspal. Dengan begitu, ban cepat panas. Kalau keseringan, struktur ban bisa rusak, bahkan terkelupas. Nggak menutup kemungkinan bisa pecah nantinya.
Nah, sebaiknya kamu cek lagi buku manual mobilmu untuk melihat tekanan angin ideal yang pas untuk ban mobil. Perhatikan juga untuk selalu pakai ban sesuai standar bawaan pabrik mobil, supaya bisa menyesuaikan dengan petunjuk di buku manual kendaraan.
4. Nggak memperhatikan level/volume air radiator.
foto: shutterstock.com
Air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin mobil supaya bekerja sebagaimana mestinya. Nah, kalau kamu nggak memperhatikan level atau volume air radiator, apalagi jika ternyata kurang, maka bisa membuat mesin mobil memanas.
Volume air radiator berkurang bisa jadi karena selang dan sambungan selang getas atau pegas tutup radiator nggak berfungsi maksimal. Alhasil terjadi kebocoran air radiator sehingga mobil cepat sekali overheat.
Mesin yang overheat inilah yang membuat mesin gampang mati. Lama kelamaan bisa merusak mesin mobilmu.
Maka dari itu, kamu harus selalu mengontrol volume air radiator. Selain itu juga rajin mengecek kipas radiator, sirkulasi air, dan kipas AC. Tujuannya menjaga suhu mesin mobil tetap normal sebagaimana mestinya sehingga nggak gampang panas.
5. Nggak sabaran akhirnya sering berhenti-jalan-berhenti-jalan.
foto: shutterstock.com
Saat terjebak macet, rasanya nggak sabar banget untuk jalan. Akhirnya kamu sering menginjak kopling-rem bergantian. Tindakan inilah yang bisa merusak kanvas kopling dan rem.
Selain itu, kalau kamu terlalu sering memainkan pedal rem serta ngerem mendadak, bisa menimbulkan tabrakan dengan mobil di belakangmu. Maka dari itu, ada baiknya bersabar saat macet biar kamu juga sabar dan nggak kasar mengendarai mobilmu.
Nah, gimana nih, Sobat Brilio? Kira-kira kelima kebiasaan di atas sering kamu lakukan nggak? Kalau iya, yuk mulai kurangin! Sayangi mobilmu seperti kamu sayang sama pacar. Ups!
Selain memperhatikan kembali cara berkendara saat terjebak macet nunggu bedug magrib, kamu juga harus mulai peduli nih sama asuransi kendaraan. Asuransi kendaraan sangat bermanfaat ketika ada sesuatu yang buruk menimpa mobilmu, misalnya kecelakaan, diserempet mobil lain, kena banjir atau bencana alam lainnya, korban huru-hara atau aksi teror, atau bahkan jadi korban pencurian.
Tapi kamu kudu jeli nih milih asuransi kendaraan yang terpercaya. Kamu bisa mengandalkan Garda Oto yang siap sedia membantumu memberikan perlindungan terhadap mobilmu.
Sekarang klaim asuransi di Garda Oto #MakinGampang dengan Garda Mobile Otocare, aplikasi yang mempercepat dan mempermudah customer melakukan klaim asuransi. Mulai dari kemudahan antar-jemput kendaraan, memantau status klaim, dan sebagainya.
foto: asuransiastra.com
Bukan cuma urusan klaim doang, Garda Mobile Otocare ternyata juga punya fitur-fitur menarik bagi penggemar otomotif seperti info meet up komunitas, touring, pameran otomotif kayak GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), maupun info lainnya bagi automotive enthusiast. Keren banget, kan? Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa cek detailnya di sini.