Brilio.net - Beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat (20/1) aksi inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Gubernur Jambi, Zumi Zola menyita perhatian publik. Sang gubernur melakukan sidak ke RSUD Raden Mattaher, Jambi. Dalam aksinya, Zumi Zola tampak marah dengan pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut.
Zumi Zola pun mengamuk hingga menendang bak sampah yang ada di rumah sakit. Aksi yang dilakukan sang gubernur pun sontak mendapat respons dari berbagai pihak. Salah satunya dilontarkan oleh akun dr. Ryan Thamrin.
BACA JUGA :
Heboh Gubernur Jambi Zumi Zola sidak dan marah-marah di rumah sakit
Dikutip brilio.net, Senin (23/1), melalui akun Instagram @dr_ryanthamrin, sang dokter sekaligus host acara kesehatan ini menyampaikan pendapatnya terkait video yang beredar luas.
Akun tersebut mengunggah video yang menjadi viral dengan caption berisi suara hatinya. akun dokter Ryan menyampaikan rasa kekecewaan sebagai seorang tenaga kesehatan.
Akun tersebut juga bilang bahwa pelayanan yang buruk dari sebuah instansi bukan semata dari buruknya tenaga kesehatan. Ia menilai peran pemerintah juga ikut andil dalam buruknya kualitas pelayanan. Kendati demikian, tenaga kesehatan lah yang selalu disalahkan.
BACA JUGA :
5 Kepala daerah ini pernah marah besar kepada anak buahnya
Dalam captionnya, akun Dokter Ryan menuliskan sebagai berikut:
"Selamat malam bapak Gubernur Jambi yg kami hormati.
Sikap bapak Gubernur membuat kami kecewa, hati kami sangat sayangkan, tenaga kesehatan seperti mereka tidak layak diperlakukan begitu. Pengabdian mereka belum sepadan dengan hak yang semestinya mereka dapat. Nestapanya masih dihujami derasnya fitnah dan pelecehan profesi yang seakan "diaminkan" media massa.
Kegagalan pemerintah menciptakan performa fasilitas kesehatan yang prima, selalu dilimpahkan kepada kesalahannya pada tenaga kesehatan. "Pengobatan alternatif", praktik Dokteroid (oknum non medis yang berlaku layaknya dokter), serta overclaim produk kesehatan (biasanya MLM), yang jelas-jelas membahayakan rakyat, justru dibiarkan melenggang. Terbit di media massa dan bahkan siaran di radio dan TV nasional. Fatal.
Jika fitnah dan ketidakadilan bertubi-tubi ditumpahkan ke para tenaga kesehatan kita, mustahil kita menjadi bangsa yang kuat, dan berdaulat dalam hal industri pelayanan kesehatan.
Sistem pelayanan kesehatan dan sistem pendidikan kesehatan, akan dengan mudah dilumat "fasilitas kesehatan asing" yang semakin menjamur hari-ke hari. Akhirnya; Kelak kita hanya sanggup jadi pasien yang terlunta-lunta di negeri sendiri.
kita ngopi dulu yuk pak , sepertinya bapak kurang piknik .
#SavePerawatIndonesia
#SavetenagakesehatanIndonesia
#TenagamedisIndonesia
#Tagtemenkitayanglain
#Sebarluaskan share, like, koment dan lain lain.
@tenagakesehatan.indonesia @bidan.indonesia @perawat.indonesiaa @dokter.ku
Seseorang itu mencerminkan sikap dan perilakunya".. Jika hatinya baik maka baik pula semuanya. layaknya lah ia menjadi pemimpin."
Dalam postingan tersebut, dokter Ryan pun memberikan kritik kepada pemerintah mengenai sistem kesehatan yang ada. Pihaknya menginginkan adanya kerjasama dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan, bukan menyalahkan kepada pihak tertentu.
Postingan tersebut mendapat banyak komentar dari netizen. Salah satunya @inyu.nursin.
"Setuju sama @dr_ryanthamrin... pakgub gak tau yaa rasanya jdi kami.. biaya kuliah slangit, pas udah jdi prawt/bidan kami harus mngabdi dgn honor yg nutupin biaya kuliahpun gak.
Tapi kami bangga dgn profesi kami, insya allah pahala kami didapatkan diakhirat,. tidurpun saat jaga malam bagaikan bonus tuk kami,. Kami hanya perlu dimengerti bahwa kami jg manusia yg pnya rsa lelah."
Hal senada juga diberikan oleh akun @listyorini83, "Idiih ko gitu amir pak zumi...jangan lebaii deh.lom tau x rasanya gmn jaga mlm di rs ....tegas boleh tp ga gt jg kels."