Brilio.net - Penghitungan Pileg 2019 masih berlangsung. Berdasarkan hasil hitungan sementara, beberapa partai sudah bisa diprediksi besaran suaranya. Namun beberapa partai juga diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
Beberapa partai tidak lolos ambang batas parlemen karena suaranya sedikit. Akibatnya partai tersebut tidak lolos ke Senayan. Beberapa caleg yang diusung akhirnya partai tersebut gigit jari.
BACA JUGA :
Ini arti ngabuburit, kegiatan yang sering dilakukan saat Ramadan
Suara partai ternyata sangat berpengaruh untuk lolos ke kursi DPR. Meskipun nama caleg sudah populer, tidak menjamin pasti diterima di kuris DPR.
Berikut adalah beberapa caleg populer atau terkenal tapi gagal melenggang ke DPR pada Pemilu 2019, seperti dilansir brilio.net dari merdeka.com, Selasa (7/5).
BACA JUGA :
Serius dipindah, Jokowi kunjungi lokasi ibu kota baru di Kalimantan
1. Tsamara Amany
foto: Instagram/@tsamaradki
Caleg-caleg asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi tidak akan lolos ke Senayan, karena berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Pileg 2019, PSI tidak mampu menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. PSI diprediksi hanya peroleh suara di bawah 2 persen.
Contoh caleg populer PSI yang tak lolos ke Senayan, yakni Tsamara Amany Alatas maju dari Daerah Pilihan DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Luar Negeri. Ketua DPP PSI ini, menerima jika partainya dan dirinya tidak lolos Pileg.
Walau sudah mengaku kalah, Tsamara tetap akan berjuang mengawal demokrasi dari luar parlemen. "Kekalahan di pemilu kali ini bukan berarti hentian atas perjuangan kita. Kita akan kembali lebih kuat, kita akan terus berjuang di luar parlemen, kita akan terus membawa nilai toleransi, dan membawa nilai antikorupsi," kata Tsamara melalui video di akun instagram pribadinya @tsamaradki.
2. Yusril Ihza Mahendra
foto: merdeka.com
Yang kedua ada nama Yusril Ihza Mahendra. Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra maju sebagai caleg PBB Dapil DKI Jakarta III yang meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Yusril tidak lolos karena partai yang dipimpinnya tak memenuhi ambang batas Parlemen. hasil hitung cepat suara PBB bahkan tak mencapai 1 persen.
Menanggapi hal tersebut, Yusril meminta untuk semua kader dan caleg PBB untuk tetap menunggu hasil penghitungan suara resmi KPU.
"Hasil akhir pemilu adalah hasil yang secara resmi diumumkan KPU," kata Yusril.
3. Titiek dan Tommy Soeharto
foto: Instagram/@berkaryaid
Tokoh politik populer lain yang diprediksi tidak lolos ke Senayan yakni politikus yang berasal dari keluarga Cendana. Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto terancam tidak lolos ke DPR.
Titiek maju dari Dapil Yogyakarta dan Tommy Soeharto maju dari Dapil Papua terancam tidak lolos karena Partai Berkarya diprediksi tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Berdasarkan hasil quick count Indo Barometer Partai Berkarya memperoleh 2,12 persen.
Sedangkan berdasarkan berdasarkan hasil real count KPU data masuk mencapai 31,31592 persen Senin siang, Berkarya hasilnya tak jauh beda yaitu 2,21 persen.
4. Giring Ganesha
foto: Instagram/@giring
Politikus muda PSI lain yang terancam gagal ke Senayan yakni Giring Ganesha. Sebab PSI tidak lolos mencapai Parliamentary Threshold (PT) 4 persen. Mantan vokalis Nidji Band, maju dari Dapil Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.