Brilio.net - Buat kamu warga Daerah Istimewa Yogyakarta mungkin sedang merasakan perubahan suasana pada beberapa waktu belakangan. Nggak ada hujan atau mendung tapi suhu terasa lebih dingin beberapa hari ini. Meski pada siang hari terasa terik, angin tetap terasa lebih dingin dari biasanya. Suasana ini akan cepat terasa ketika sudah melewati waktu sore. Dan suhu dingin juga semakin jelas ketika memasuki pertengahan malam.
Mungkin kamu bertanya-tanya mengenai penyebab berubahnya suhu Jogja. Tapi jangan khawatir, karena Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Staklim Jogja mengakuinya juga kok. Bahkan hal ini juga dirasakan di beberapa daerah di Indonesia.
BACA JUGA :
Penjelasan ilmiah kenapa corona berkembang cepat di Indonesia
Dalam unggahan BMKG melalui akun Twitter pada (26/7), disebutkan beberapa penjelasan mengenai perubahan suhu di Jogja. Selain berkaitan dengan musim kemarau, suhu dingin Jogja juga dikarenakan adanya masa pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering tersebut ke Asia.
Tak heran jika udara hingga suhu di beberapa wilayah di Indonesia mengalami perubahan lebih dingin. Karena angin pergerakan angin melewati kawasan Indonesia. Hal ini disebut juga sebagai Monsoon Dingin Australia.
Di samping itu, BMKG juga menjelaskan tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan. Sehingga pantulan panas langsung terbuang dan hilang ke angkasa. Faktor itu juga menjadi salah satu penyebab dinginnya Jogja beberapa waktu ini.
BACA JUGA :
Suhu terasa panas di Indonesia, ini penjelasan BMKG
foto: Twitter/@staklimjogja
Menurut pemantauan BMKG dalam 5 hari terakhir, suhu udara minimum berkisar 18-20 derajat Celcius. Sehingga diprakirakan kondisi ini akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Maka dari itu masyarakat juga dihimbau untuk menjaga imunitas tubuh, menggunakan selimut atau pakaian hangat di malam hari, dan juga menggunakan pelembap kuilt. Karena perlu diwaspadai, situasi dingin ini dapat membuat bibir menjadi kering, mimisan, dan jika terpapar udara dingin terus menerus dapat menyebabkan penurunan tubuh atau hipotermia.