Brilio.net - Hari Minggu (11/2) kemarin menjadi hari yang penuh teror, hal ini dikarenakan telah terjadi aksi penyerangan di Gereja Katolik St. Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta. Saat penyerangan itu terjadi, jamaah tengah melakukan ibadah misa pagi. Diketahui pelaku penyerangan Gereja masih berstatus mahasiswa dan bernama Suliyono.
Aksi penyerangan ini tentunya menjadi kabar yang mengejutkan bagi banyak orang, khususnya bagi masyarakat di daerah Yogyakarta. Tidak hanya mengejutkan, aksi penyerangan ini juga membuat banyak pihak resah dan geram. Pasalnya saat kejadian sang pelaku membawa sebilah pedang dan langsung melukai kepala melukai kepala Romo Prier yang saat itu tengah memimpin ibadah misa.
BACA JUGA :
Pelaku penyerangan gereja St. Lidwina Sleman berstatus mahasiswa
Bahkan mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif turun langsung meninjau lokasi kejadian yang memakan 3 korban luka-luka ini. Selain meninjau langsung ke tempat kejadian perkara, ternyata ulama berusia 82 tahun ini juga tidak segan untuk membesuk pelaku aksi penyerangan tersebut. Buya Syafii mendatangi RS Bhayangkara, yang merupakan tempat pelaku penyerangan di rawat karena mengalami luka pada bagain lutut usai ditembak petugas.
Hal ini seperti terlihat pada postingan seorang warganet melalui akun Facebook yang bernama Viena Effendy. Dalam postingannya tersebut, ia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan ketika Buya Syafii tengah membesuk dan saling mengobrol dengan sang pelaku aksi penyerangan yang tampak tergulai lemah di atas kasur dengan keadaan tangan yang masih diborgol.
BACA JUGA :
Pastur Prier masih bediri tegak usai dibacok di Gereja St. Lidwina
"Buya Syafii Maarif lagi membesuk pelaku pembacokan Gereja St. Lidwina Bedog di Jogja. Tampaknya berbicara dari hati ke hati dengan pelaku, mudah2an hati gelap pemuda ini bisa tercerahkan oleh Buya. Lope you pull Buya Syafii Maarif," tulis akun Viena Effendy pada postingannya itu.
Melihat hal tersebut warganet ikut merasa kagum dan terharu atas aksi ulama yang dikenal karena sikapnya yang plural, kritis dan bersahaja itu. Para warganet pun membanjiri kolom komentar pada postingan yang semenjak diunggah sudah mendapat lebih dari 3 ratus likes ini.
"Salut sama beliau...panjang umur n sehat selalu buyaa .god bless you," komen akun Intan Pasaribu.
"Yang unik, buya selalu memakai pendakatan keayahan, tanpa rasa takut ia menyentuh hati pelaku krn beliau memposisikan sbg seorang ayah. Respect dg buya.. ulama yang sederhana, rendah hati dan bersahaja," tulis akun Widdy Aulia Mubarak.
"Kita maafkan pelaku ini ya Buya, sebab dia tidak mengerti dng apa yang dilakukannya. Bisikkanlah kata2 yg dapat mencerahkan otaknya," ungkap akun Wilken Situmorang.
"Benar2 Buya hatinya penuh welas asih. Beliau tahu anak itu cuma diperalat. Semoga dia sadar dan menularkan kesadaran itu kepada pemuda2 lainnya," tulis akun Shinta Zeisaputri.
"Buya baik bgt...nanya dl...gak maen menghakimi..." puji akun Alfi Handayani.