Brilio.net - Ribut soal unicorn setelah debat capres. Sebenarnya apa sih unicorn itu? Dan ada "corn-corn" yang lain nggak ya? Berikut penjelasannya.
Unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi atau nilai ekonomi sebuah bisnis sebesar USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn, startup dengan valuasi USD 10 miliar (Rp 140 triliun), dan hectocorn adalah startup yang memiliki valuasi USD 100 miliar (Rp 1.400 triliun).
BACA JUGA :
Beda pandangan Prabowo dan Sandiaga soal unicorn
Valuasi adalah nilai ekonomi dari sebuah bisnis. Apabila ada sebuah perusahaan yang mempunyai valuasi Rp 1 triliun, maka siapa pun yang ingin mengakuisisi penuh perusahaan tersebut harus mempersiapkan uang minimal Rp 1 triliun. Angka valuasi ini biasanya dijadikan acuan untuk mengukur seberapa besar potensi bisnis sebuah perusahaan.
Sebelum menjadi unicorn, ada banyak hal yang harus dilewati, antara lain:
1. Level Cockroach.
BACA JUGA :
12 Coworking space di Jogja nyaman buat kerja dan garap tugas
foto: MGK.com
Level pertama dalam tingkatan startup adalah cockroach atau kecoa. Perusahaan yang disebut sebagai cockroach ini merupakan perusahaan yang masih kecil atau baru saja dirintis. Namun, bukan berarti perusahaan yang masih berada pada usaha home industri kecil ya. Sehingga nilai valuasi yang dimiliki oleh perusahaan ini masih terbilang sedikit.
Meski nilai valuasi masih kecil, perusahan-perusahan yang dalam kategori ini biasanya ulet dan juga giat untuk tetap mempertahankan perusahannya. Dalam level ini, biasanya para pendiri akan menarik investor atau para pemodal yang mulia atau seseorang yang memberikan modal untuk bisnis perusahaan rintisan atau yang sedang bertumbuh. Biasanya para investor ini akan diberi imbalan obligasi koncersi atau ekuitas kepemilikan.
2. Level Ponies.
Level selanjutnya ialah level ponies atau kuda poni. Ponies sendiri merupakan istilah yang digunakan bagi sebuah perusahaan yang memiliki nilai valuasi hingga Rp 10 juta atau berkisar Rp 140 miliar.
Tentu saja perusahaan ini merupakan perusahaan yang telah berhasil mengembangkan startup miliknya. Apabila sebuah perusahaan dalam level ini bisa bertahan, maka kemungkinan untuk menaikkan nilai dari valuasi juga semakin besar. Hal ini dikarenakan para investor tentu saja akan lebih tertarik untuk menanamkan modal agar nilai valuasi menjadi lebih besar.
3. Level Centaurs.
foto: lomion.de
Centaurs sendiri merupakan makhluk dalam kisah mitologi Yunani. Ia adalah makhluk yang memiliki badan kuda namun berkepala manusia. Dalam level Centaurs, sebuah perusahaan haruslah memiliki nilai valuasi hingga USD 100 juta atau sekitar Rp 1,40 triliun.
Tentu saja jika perusahaan ini dapat bertahan dengan nilai valuasi hingga USD 100 juta, maka para investor besar kelas besar pun akan tertarik untuk mananamkan modal. Karena bila banyak modal yang ada dalam perusahaan tersebut, kemungkinan untuk menambah nilai valuasi pun semakin besar.
4. Level Unicorn.
foto: james.gardner
Kasta unicorn dalam sebuah perusahaan startup sendiri tergolong besar. Karena masih sedikit perusahaan-perusahaan yang bisa menembus level ini. Unicorn sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk perusahaan yang telah memiliki nilai valuasi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Di Indonesia sendiri, saat ini terdapat empat perusahaan yang telah berada dalam level unicorn. Beberapa startup di level ini antara lain Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
5. Level Decacorn.
Level decacorn sendiri merupakan level bagi perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi sebesar Rp 10 miliar (Rp 140 triliun). Tentu saja perusahaan yang telah mencapai level ini merupakan perusahaan besar. Selain itu, apabila perusahaan startup telah mencapai level ini, maka akan semakin sulit untuk mencari para investor. Hal ini tentu saja para investor harus memiliki kapasitas dana yang besar. Beberapa startup yang ada di level ini antara lain Uber, Pinterest, Dropbox, dan SpaceX.
6. Level Hectocorn.
Perusahaan startup yang memiliki level hectocorn sendiri merupakan perusahaan yang memiliki nilai valuasi sebesar USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.400 triliun. Tentu saja perusahaan ini merupakan perusahaan level dunia. Beberapa perusahaan dunia pun yang telah mencapai level hectocorn, seperti Google, Apple, Microsoft serta Facebook. Perusahaan yang mampu mencapai level ini biasanya lahir hanya 1-3 perusahaan saja untuk setiap tahunnya.
(mgg/chatarina lia)