Brilio.net - Banjir besar melanda Kota Bekasi pada 4 Maret 2025, membuat ribuan warga harus mengungsi. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kali Bekasi, terutama Bogor, menyebabkan debit air sungai meningkat hingga merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
Kondisi ini membuat warga Kota dan Kabupaten Bekasi terpaksa meninggalkan rumah mereka yang terendam air. Namun, di tengah situasi darurat ini, istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, justru menjadi sorotan setelah beredar video yang menunjukkan dirinya mengungsi ke sebuah hotel mewah.
BACA JUGA :
Nisya Ahmad foto berdampingan dengan Jeje Govinda, chemistry keduanya jadi sorotan netizen
Dalam rekaman yang viral, Wiwiek terlihat tiba di Hotel Horison bersama beberapa orang yang mendampinginya. Seorang wanita yang merekam video tersebut terdengar mengatakan bahwa Wali Kota Bekasi juga ikut mengungsi ke hotel setelah rumahnya terdampak banjir.
"Wali Kota kita rumahnya kebanjiran gaes. Jadi nginepnya di Horison," ujar wanita dalam video di akun TikTok @rakyatbekasi.
BACA JUGA :
Rumahnya kebanjiran, istri Walikota Bekasi kedapatan nginap di hotel bintang 4 ini tuai kritikan
istri Walikota Bekasi ungkap alasannya
TikTok/@rakyatbekasi
Banyak warganet yang menyayangkan keputusan Wiwiek untuk mengungsi ke hotel, mengingat masih banyak warga Bekasi yang kesulitan menghadapi banjir parah ini. Beberapa netizen menganggap tindakan tersebut tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang tengah berjuang bertahan di tengah genangan air.
Menanggapi polemik yang berkembang, istri Wali Kota Bekasi akhirnya memberikan klarifikasi terkait keputusannya mengungsi ke hotel. Dia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan untuk bermewah-mewahan, melainkan sebagai upaya evakuasi agar tetap bisa menjalankan tugas membantu warga.
"Karena apa pun yang kita perbuat, orang akan punya narasi berbeda-beda. Tetapi saya dan Mas Tri (Wali Kota Bekasi) selalu berupaya memberikan yang terbaik buat masyarakat Kota Bekasi," ujar Wiwiek dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Kamis (6/3).
istri Walikota Bekasi ungkap alasannya
YouTube/Liputan6
Pada malam kejadian, Tri Adhianto selaku Wali Kota Bekasi masih meninjau lokasi terdampak banjir hingga pukul dua dini hari. Setelah sahur bersama sekitar pukul setengah empat pagi, dia kembali memantau situasi dan melihat bahwa ketinggian air semakin meningkat.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Tri Adhianto meminta istrinya untuk segera mengevakuasi diri agar tidak terjebak dalam situasi yang lebih sulit. Wiwiek menegaskan bahwa dia hanya membawa pakaian yang melekat di tubuhnya dan beberapa barang yang kebetulan ada di dalam mobil.
"Maka Mas Tri meminta saya untuk segera mengevakuasi diri. Saya hanya membawa pakaian yang melekat di badan," jelasnya.
istri Walikota Bekasi ungkap alasannya
TikTok/@rakyatbekasi
Selain mengungsi demi keselamatan, Wiwiek juga berusaha mencari lokasi yang bisa dijadikan posko bantuan untuk korban banjir. Dia mengaku telah meminta bantuan dari berbagai pihak karena menyadari bahwa dirinya tidak mungkin bergerak sendiri dalam situasi seperti ini.
Saat dini hari, mencari tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat bukanlah hal yang mudah. Dia menyebut bahwa masuk ke hotel menjadi pilihan terbaik agar tetap sehat dan bisa berpikir dengan baik dalam mengoordinasikan bantuan bagi warga terdampak.
"Pada saat dini hari, saya tidak mungkin mengganggu pihak-pihak warga. Maka saya masuklah ke hotel supaya saya sehat dan bisa berpikir dengan baik," ujarnya.
Meskipun telah memberikan penjelasan, Wiwiek tetap meminta maaf kepada masyarakat atas polemik yang terjadi. Dia memahami bahwa ada sebagian orang yang menafsirkan tindakannya secara negatif dan akan lebih berhati-hati dalam bersikap di masa mendatang.
"Saya mohon maaf karena memang di luar batas kemampuan saya. Saya tidak bisa menolak orang lain yang ingin berfoto ataupun merekam kegiatan saya," katanya.
istri Walikota Bekasi ungkap alasannya
TikTok/@rakyatbekasi
Di akhir pernyataannya, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan komentar, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dia berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran untuk dirinya sendiri dan juga bagi orang-orang di sekitarnya agar lebih bijak dalam menghadapi situasi krisis.