Brilio.net - Dalam ajaran agama Islam, jika ada orang Islam yang meninggal dunia maka orang yang masih hidup wajib mengurus jenazahnya. Adapun tata cara mengurus jenazah telah ditetapkan sesuai syariat Islam.
Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya, orang-orang sekitar wajib melakukan tata cara pengurusan jenazah. Mengurus jenazah dimulai dengan memandikan, menyolatkan jenazah sampai menguburnya. Namun apabila di antara mereka tidak ada yang mengurusi jenazah, maka semuanya akan mendapatkan dosa
BACA JUGA :
Tata cara adzan untuk jenazah lengkap dengan hukumnya
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (25/7) Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam." Beliau bersabda, "Pertama, apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya. Kedua, apabila engkau diundang, penuhilah undangannya. Ketiga, apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya. Keempat, apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan 'alhamdulillah') doakanlah dia (dengan mengucapkan 'yarhamukallah'). Kelima, apabila dia sakit, jenguklah dia dan keenam apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman)." (HR Muslim).
- Orang yang berhak mengurus jenazah.
Ketika ada seorang muslim yang meninggal dunia, maka orang yang masih hidup wajib mengurus jenazah tersebut. Ada beberapa orang yang berhak mengurus jenazah sebagai berikut:
BACA JUGA :
Doa jenazah untuk jasad wanita, serta arti dan tata cara sholatnya
1. Orang yang diwasiatkan dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang fasik atau ahli bidah.
2. Ulama atau pemimpin agama.
3. Orang tua dari jenazah tersebut.
4. Anak-anak si jenazah ke bawah.
5. Keluarga terdekat.
6. Kaum Muslimin.