Brilio.net - Upaya pemerintah memberantas Covid-19 di Indonesia terus digencarkan. Salah satunya dengan memastikan kebutuhan vaksin selalu tersedia.
Belum lama ini, pada Minggu (20/6), Indonesia kembali mendapatkan vaksin tahap ke-17 sebanyak 10 juta dalam bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac. Dengan tambahan vaksin tersebut, pemerintah telah mengamankan sebanyak 104,7 juta vaksin. Jumlah tersebut didominasi vaksin dalam bentuk bulk yaitu sebanyak 91,5 juta.
BACA JUGA :
Meski baru satu kali vaksin, astra zeneca tetap ampuh tangkal Covid-19
"Kita kedatangan lagi 10 juta vaksin dalam bentuk bulk atau bahan baku sehingga ada total 91 juta vaksin bulk yang akan diproduksi menjadi vaksin jadi," ujar Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi seperti dikutip brilio.net dari rilis yang diterima pada Kamis (24/6).
foto: Kemkominfo
BACA JUGA :
50 Juta dosis vaksin Pfizer masuk RI mulai Agustus, bisa untuk remaja
Oscar memastikan, pemerintah selalu berupaya mengamankan kebutuhan vaksin masyarakat sebanyak 426,8 juta dosis vaksin. Upaya ini dilakukan dalam rangka penyediaan melalui bentuk pendekatan bilateral, multilateral, maupun eksplorasi produk dalam negeri.
Sementara itu, kini vaksin yang sudah tiba di tanah air terdiri dari vaksin Sinovac (94,5 juta dosis, 91,5 juta diantaranya bentuk bulk), AstraZeneca COVAX Facility (8,2 juta dosis), dan Sinopharm (2 juta dosis). Untuk diketahui, saat ini Indonesia baru menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Oscar mengungkapkan, ketiga vaksin itu sudah memperoleh Emergency Use Listing atau EUL dari WHO. Selain itu, vaksin-vaksin tersebut juga telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal kualitas, keamanan, dan efektivitas untuk digunakan pada masa darurat kesehatan.
"Kita terus berupaya melakukan distribusi dan program vaksinasi agar berjalan dengan baik," imbuhnya.
foto: Kemkominfo
Pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri setidaknya 181,5 juta orang demi mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok. Terlebih, saat ini vaksin jadi instrumen penting untuk melawan gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Sampai saat ini kita telah melakukan upaya percepatan dan penguatan vaksinasi ini," jelas Oscar.
Vaksin juga sangat vital bagi tenaga kesehatan (nakes). Di Kudus, Jawa Tengah, banyak nakes yang sempat terpapar Covid-19 saat menangani pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kondisi kesehatan mereka berangsur pulih.
Hampir 90% nakes yang menjalani isolasi mandiri sudah mulai masuk kerja dan kembali melayani masyarakat. Hal ini tak bisa dilepaskan dari 6.000 nakes yang sudah menerima dosis lengkap vaksinasi COVID-19.
Selain tentang vaksin, Oscar juga tetap mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker.
"Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan pandemi bisa dikendalikan," pungkas Oscar.
foto: Kemkominfo
Sampai saat ini vaksinasi masih jadi kunci keberhasilan dalam melawan Covid-19. Seperti beberapa negara di Eropa yang telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 dengan vaksinasi.
Inggris misalnya, mampu menurunkan kasus harian hingga di angka 5.000-an setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51% populasi. Jumlah penurunan ini cukup drastis, mengingat sebelumnya di Inggris bisa mencapai 60 ribu kasus per hari.
Contoh lainnya adalah Amerika Serikat yang mampu menurunkan kasus baru per harinya dari sekitar 300 ribu menjadi 12 ribu per hari. Angka ini menurun setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57% populasi.