Brilio.net - Isolasi mandiri (isoman) di rumah jadi salah satu alternatif pengobatan pasien positif Covid-19. Tak jarang, pasien isoman di rumah mendapat bantuan seperti sembako dan obat-obatan dari tetangga sekitar.
Namun sayangnya satu keluarga di Cilincing, Jakarta Utara justru mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari para tetangga. Keluarga yang terdiri dari satu orang ibu dan tiga orang anak ini malah diintimidasi tetangganya.
BACA JUGA :
6 Potret rumah mewah di Jaksel yang dijadikan tempat isolasi mandiri
Kejadian yang viral di media sosial ini pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Adjie Sumardaji pada Jumat (9/7). Video itu memperlihatkan perdebatan antara tetangga dan anggota keluarga yang sedang isoman.
"Ada sekeluarga yg isoman dan sudah kehabisan obat juga bahan makanan bukan di bantu warga setempat malah di intimidasi.
Alamatnya : Jalan Tipar Selatan VII RT 014 RW 15 Kel Semper Barat Kec. Cilincing Jakarta Utara...," tulis Adjie Sudarmaji seperti dikutip brilio.net, Minggu (11/7).
BACA JUGA :
10 Makanan ini atasi lemas saat isolasi mandiri, bisa tambah energi
Dalam video terlihat anggota keluarga yang sedang isoman itu menjelaskan, pihak keluarganya keluar untuk pergi ke puskesmas karena tidak mempunyai obat di rumah. Namun, alih-alih membantu, tetangga mereka justru mengintimidasi dan menyuruhnya ke RSDC Wisma Atlet.
"Kronologis : Keluarga teman yg td kirim WA bilang kalo keluarganya di intimidasi karena akan ke puskesmas dan membeli makan, di dlm rumah ada 4 org (Ibu dan 3 Anak remaja) 3 Positif dan 1 negatif.. yg negatif ini mau mencari obat ke puskesmas dan makanan tp perlakuan warga setempat bukan membantu malah mengintimidasi," jelas Adjie.
foto: Facebook/Adjie Sudarmaji
Adjie juga menjelaskan, teman yang melaporkan kejadian itu kepadanya kini masih berada di Purwakarta. Temannya tersebut tidak bisa pulang ke Jakarta karena ada pembatasan PPKM yang masih berlangsung hingga sekarang.
"Temen saya yg keluarganya terpapar itu sedang berada di Purwakarta karena ada pembatasan sampai sekarang masih tertahan di Purwakarta..," sambungnya.
Tak lama setelah postingan itu viral dan ramai diperbincangkan warganet, Adjie mengunggah klarifikasi dari pihak korban. Pernyataan dari korban yang diketahui bernama Yolanda itu bertujuan untuk meluruskan rumor-rumor yang bermunculan.
Dalam postingan itu, Yolanda membeberkan kronologi kejadian intimidasi yang ia dan anak-anaknya alami. Pada awalnya, Yolanda mendapatkan hasil reaktif saat melakukan tes antibodi pada Rabu (7/7). Lalu ia segera melaporkan ke Puskesmas terdekat dan dilanjutkan dengan tes antigen di sebuah klinik pada Kamis (8/7) yang menunjukkan hasil positif.
Pada hari ia dan sang anak dinyatakan positif dari hasil tes antigen, Yolanda kembali menginfokan Puskesmas. Ia juga melapor pada ketua RT setempat dan langsung berdiam diri di rumah.
Namun pada keesokan harinya, Yolanda merasa sakit di bagian dadanya. Tidak memiliki obat, Yolanda pun pergi berobat ke Puskesmas pada Jumat (9/7) pagi. Sebelum ke Puskesmas, ia sempat mencoba menghubungi ketua RT, namun tidak ada jawaban.
"Paginya saya berniat berobat ke Puskesmas, karena ada yang dirasa di dada saya, tapi sebelumnya saya mencoba nelepon ke WA RT.014 tetapi tidak terjawab, lalu saya dan anak saya mengeluarkan motor," pungkas Yolanda.
Akhirnya Yolanda memutuskan tetap berobat ke Puskesmas. Pada saat ia berada di Puskesmas, tetangga di sekitarnya mulai melakukan protes dan mengintimidasi anak-anaknya yang berada di rumah.
"Saya pagi keluar karena dari semalaman tidur gak nyenyak dan saya merasakan dada saya agak sesak, maka saya langsung minta tolong anak saya untuk mengantarkan saya berobat ke Puskesmas, tetapi....apa yg saya terima, warga yang 4 orang itu menyerang kami, anak saya yg dirumah," tutur Yolanda.
Mendapat kabar tak mengenakkan dan khawatir dengan keadaan anak-anaknya, Yolanda melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilincing. Laporan ini langsung ditanggapi oleh pihak terkait. Sehari setelahnya, beberapa polisi pun tampak mendatangi rumah Yolanda pada Sabtu (10/7).
Hal ini terlihat dari postingan akun Instagram Polres Metro Jakarta Utara belum lama ini. Dalam postingan itu menunjukkan, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan didampingi Kapolsek Cilincing melakukan silaturahmi sekaligus memberi sembako untuk keluarga Yolanda.
View this post on InstagramA post shared by Polres Metro Jakarta Utara (@polres_metro_jakarta_utara)
Guruh juga memastikan keadaan Yolanda dan keluarga yang sedang isoman di dalam rumah. Selain itu, di akhir kunjungan, pihak kepolisian juga melakukan disinfeksi di kediaman Yolanda.
Melihat postingan ini, banyak warganet yang memberi beragam respon di kolom komentar.
"The best pak, semoga bisa menjadi pelajaran untuk kita agar bisa saling membantu dan peduli sesama," ujar akun @novansyah_crosh.
"Nah gini dibantu jgn dikucilkan," komentar akun @vhita_yoeli.
"Buat warga sekitar nya pak kasih edukasi..tetangga sakit di bantu bukan di teriak teriakin," tutur akun @jasmine_annisa_zenia.